Belajar Tatap Muka di Sumsel Tunggu Hingga 1 Juta Vaksin

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menginstruksikan seluruh jajaran untuk mempersiapkan sekolah offline kembali dibuka. Sesuai instruksi pada Desember 2020 lalu, sekolah akan dibuka jika anak didik dan tenaga pengajar telah mendapat vaksin.
"Untuk masyarakat kemungkinan Februari bisa dilaksanakan. Sehingga sekolah offline dapat kita bicarakan soal mekanismenya," jelas Gubernur Sumsel, Herman Deru, Kamis (28/1/2021).
1. Tunggu satu juta vaksin untuk sekolah tatap muka
Deru menjelaskan, pembukaan sekolah harus dibicarakan tidak hanya dengan Dinas Pendidikan (Disdik). Melainkan juga komoditas pendidikan. Hal itu juga tergantung dengan jumlah vaksin yang akan diterima Sumsel. Semakin banyak, maka semakin cepat sekolah dibuka lagi.
"Kalau vaksin sudah mendekati atau melampaui satu juta dosis baru kita duduk bersama membicarakan pembukaan sekolah," ujar dia.
Baca Juga: Palembang Bakal Memulai Belajar Tatap Muka Saat Zona Kuning
2. Zona risiko di Sumsel masih fluktuatif
Sejauh ini pembukaan sekolah juga masih harus melihat perkembangan zona sebaran kasus COVID-19. Beberapa wilayah masih silih berganti berubah dari zona merah, oranye, dan kuning. Menurutnya, penting untuk menjaga agar penyebaran virus dapat terkendali.
"Zona itu fluktuatif bisa impor atau sebaran lokal. Tapi perlu digarisbawahi, tingkat kesembuhan kita di atas nasional," jelas dia.
3. Sekolah tatap muka ditunda karena berisiko sebarkan klaster
Sebelumnya pada (31/12/2020) lalu, Deru sempat menyebut jika memaksakan sekolah tatap muka sangat berisiko menimbulkan klaster baru. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, dirinya meminta sekolah dari seluruh tingkatan untuk menjalankan sekolah online sementara waktu.
"Kemarin sudah saya tandatangani, surat edaran yang mengatur tatap muka bagi siswa SD, SMP, dan SMA sampai ada vaksin," jelas Deru.
Baca Juga: Gugus Tugas COVID-19 Sumsel: Pelatihan Vaksinator Digelar Online