2 Wisata Alam di Sumsel Kembali Dibuka

Wisata Danau Ranau dan Gunung Dempo dibuka untuk wisatawan

Palembang, IDN Times - Lima daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) telah bersiap menghidupkan kembali pariwisata setelah menjadi zona hijau, atau bebas dari penyebaran COVID-19. Namun pelaksanaan kegiatan wisata masih harus menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Aufa Syahrizal, dua destinasi wisata alam pun sudah kembali dibuka untuk menyambut wisatawan seperti Gunung Dempo di Pagaralam dan Danau Ranau di OKU Selatan. 

"Pada prinsipnya Sumsel siap menghadapi kehidupan new normal . Beberapa Destinasi pariwisata di kabupaten dan Kota, khususnya bagi daerah yang sudah dinyatakan zona hijau, akan kembali dibuka," ujar Aufa Kkepada IDN Times, Kamis (25/6).

1. Pendapatan dari sektor pariwisata turun 90 persen

2 Wisata Alam di Sumsel Kembali DibukaKafe di kaki Gunung Dempo dengan pemandangan menghadap kota Pagaralam. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Untuk mendukung pembukaan sektor pariwisata itu, Disbudpar Sumsel akan terus memantau protokol kesehatan di tempat-tempat wisata, dan membatasi jumlah pengunjung yang datang. Aufa mengatakan, pemerintah masih mencoba membangun optimis di industri pariwisata.

"Beberapa destinasi wisata sudah mulai dibuka, begitu juga infrastruktur penunjang seperti hotel dan restoran," ujar dia.

Menurut catatan Disbudpar Sumsel, selama berapa bulan terakhir terdapat penurunan omzet dari sektor perhotelan hingga 90 persen. Daya tarik pariwisata juga sama, menurun hingga 90 persen di setiap daerah.

Baca Juga: Bangun Kepercayaan Wisatawan, Cara Pemerintah Pulihkan Pariwisata

2. Siapkan optimisme pariwisata Sumsel

2 Wisata Alam di Sumsel Kembali DibukaPemandangan lembah Gunung Dempo dari puncak Merapi Dempo, Pagaralam/IDN Times/Sidratul Muntaha

Aufa menilai, pihaknya fokus membangun optimisme di industri ke seluruh wilayah Sumsel. Salah satu caranya, mengambil momentum hari raya kemerdekaan Indonesia, dan ulang tahun Palembang dari Agustus hingga September nanti.

Sedangkan untuk rencana pariwisata di Oktober hingga Desember mendatang, Disbudpar Sumsel bakal menyiapkan Ranau Gran Fondo, sebuah event olahraga sepeda menyusuri Danau Ranau. Kegiatan yang mulai rutin sejak tahun lalu ini menjadi semangat Sumsel mengusung sport tourism.

"Fokusnya di awal ini seperti kuliner, staycation, aktivitas kota, dan kriya. Selanjutnya akan ada event Internasional sport tourism di OKU Selatan," jelas dia.

3. Seluruh wisata di OKU Selatan dibuka sejak 19 Juni lalu

2 Wisata Alam di Sumsel Kembali Dibukaindonesia.travlr.com

Seketaris Dinas Pariwisata (Dispar) kabupaten OKU Selatan, Koni Ramli saat dikonfirmasi mengatakan, pariwisata di Danau Ranau resmi dibuka sejak 19 Juni lalu. Pembukaan ini dilakukan setelah terbit Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengenai tatanan adaptasi baru.

"Seluruh objek wisata di kabupaten OKU Selatan dan Danau Ranau sudah mulai dibuka. Tetapi tetap dengan protokol kesehatan COVID-19," ujar Koni Ramli.

Rata-rata pengunjung yang datang di OKU Selatan adalah wisatawan lokal dari kabupaten OKU Raya. Kondisi ini membuat gairah, pariwisata mulai menggeliat. Saat COVID-19 menjadi pandemik, pelaku pariwisata banyak mengeluh akibat kebijakan penutupan wilayah.

"Makanya kita menyambut baik dibukanya lagi pariwisata. Pelaku usaha pun senang, ke depan akan ada event Ranau Gran Fondo. Kami harap dapat meningkatkan pariwisata," jelas dia.

Baca Juga: Data BPS Sumsel: Tak Ada Wisatawan Datang ke Sumsel Bulan April

4. Kota Pagaralam perbanyak promosi pariwisata melalui medsos

2 Wisata Alam di Sumsel Kembali DibukaArca manusia dan dulmen di Kota Pagaralam/IDN Times/Sidratul Muntaha

Sekda Kota Pagaralam, Samsul Bahri Burlian menambahkan, pihaknya juga mulia membuka akses pariwisata sejak menjadi wilayah zona hijau. Termasuk pendakian ke Gunung Dempo maupun bentuk wisata lainnya di kaki gunung.

"Sejak Pagaralam dinyatakan berstatus new normal, pariwisata langsung dibuka namun tetap memakai protokol COVID-19. Termasuk pendakian Gunung Dempo," ujar dia.

Pagaralam menjadi kota yang sangat terdampak. Penurunan kegiatan pariwisata dirasakan heboh kemunculan Harimau Sumatera di akhir tahun 2019 lalu, disusul COVID-19 di awal tahun 2020.

Pemerintah Pagaralam pun menyusun skema agar geliat pariwisata kembali hidup melalui promosi di media sosial (medsos), dengna kampanye 'Pagaralam aman dari harimau, Pagaralam kota yang sehat'.

"Kami bekerja sama pihak swasta memperbanyak jenis dan kualitas destinasi wisata, meningkatkan kualitas SDM pengelola pariwisata, meningkatkan brand bahwa Pagaralam kota wisata adventure dan budaya zaman Megalith berbiaya murah," tutup dia.

Baca Juga: 101 Agenda Pariwisata Palembang Terhenti Akibat COVID-19

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya