Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nakes Sumsel Belum Vaksin Booster, Pemprov Tunggu Petunjuk Teknis

ilustrasi Vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Palembang, IDN Times - Tenaga kesehatan yang adai di Sumatra Selatan (Sumsel) belum menerima vaksinasi keempat. Padahal di beberapa daerah, vaksinasi booster bagi nakes sudah dimulai kemarin, Jumat (29/7/2022).

Alasannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel belum mendapatkan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi booster kedua COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kita belum mendapat petunjuk teknisnya seperti apa, misal booster kedua ini berapa mililiter dan bagaimana jenis vaksinnya, apakah harus sama seperti booster atau boleh berbeda," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) Sumsel, Fery Yanuar, Jumat (29/7/2022).

1. Sumsel masih menunggu aturan teknis

Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Kemenkes mengintruksikan agar pelaksanaan vaksinasi tahap keempat mengutamakan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kesehatan. Setidaknya ada 4 juta orang nakes di seluruh Indonesia yang menjadi target.

"Informasinya yang di Jakarta sudah mulai, tapi untuk Sumsel kita belum (pelaksanaan vaksinasi keempat) karena masih menunggu aturan pastinya," kata dia.

2. Sumsel masih stok 72 ribu dosis vaksin Sinovac

Penyuntikan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya percepatan program vaksinasi. (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

Untuk diketahui, stok vaksin COVID-19 di Sumsel masih banyak tersimpan di Gudang Farmasi Dinkes Provinsi dan Kota hingga 268 ribu dosis. Vaksin berbagai merek itu bakal disebar untuk kabupaten dan kota.

"Rinciannya masih ada vaksin Covovax 38 ribu dosis, Pfizer 62 ribu dosis, Moderna 13 ribu dosis, Astrazeneca 35 ribu dosis, dan Sinovac 72 ribu dosis," jelasnya.

3. Semua masyarakat bisa menerima booster kedua nantinya

ilustrasi vaksin LSD. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri menambahkan, semua dinas bakal diarahkan untuk penyelenggaraan booster kedua jika muncul juknis pelaksanaan vaksinasi.

"Untuk booster kedua ini jika sudah ada juknisnya langsung saja, tidak perlu launching. Prioritas memang nakes dulu, tapi semuanya bisa menerima (booster kedua) melihat ketersediaan vaksin," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us