TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seorang Ibu di OKU Gantung Diri, Balita Anaknya Dititip ke Tetangga

Korban tinggalkan surat permohonan maaf

ilustrasi bunuh diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Seorang Ibu bernama Rumini (38) warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Kamis (8/9/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menitipkan anak berumur 3 tahun kepada tetangganya Fitri (40) sekitar pukul 07.00 WIB. Ia beralasan ingin mencuci pakaian.

Baca Juga: Warga Baturaja Gantung Diri di Depan Bayi Kembarnya Berusia 3 Bulan

Baca Juga: Pimpinan Gontor Sebut Santri Korban Kekerasan Meninggal Syahid

1. Tetangga curiga tak ada jawaban saat dipanggil

Gambar gantung diri (IDN Times/ ilustrasi)

Namun sekitar pukul 09.30 WIB saat Fitri memanggil korban, tidak ada jawaban di rumahnya. Fitri memanggil korban lewat pintu samping, dan melihat korban telah tergantung menggunakan kain panjang.

Fitri berteriak meminta tolong kepada tetangga sekitar. Dalam waktu hitungan menit, tetangga datang ke lokasi dan beramai-ramai memeriksa rumah korban. Warga langsung melaporkan kasus ini ke aparat desa dan polisi.

2. Korban tinggalkan surat

Ilustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Personel Polsek Pengandonan dibantu warga bersama-sama menurunkan korban. Kasi Humas Polres OKU, AKP Syafaruddin mengatakan, kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian. Korban juga meninggalkan pesan lewat surat.

"Dalam kehidupan sehari-harinya, korban tidak ada masalah di dalam rumah tangga maupun dengan tetangganya. Tetapi korban menuliskan surat pamit di selembar kertas," ujarnya.

3. Pihak keluarga tak bersedia visum

batam.tribunnews.com

Surat yang diduga tulisan koban tersebut berbunyi 'Inilah kendak yu dingan, bapak jangan salahkan pak Prety, pak Prety sayangg ngan aku.'

Polisi mengamankan barang bukti berupa 1 helai kain panjang warna coklat, 1 helai baju daster warna putih merah, dan 1 lembar kertas surat.

"Pihak keluarga korban tidak bersedia dilakukan visum. Jenazah korban sudah diserahkan kepada anggota keluarganya untuk dimakamkan," tutupnya.

Baca Juga: Malu Hamil Kedua Kali Picu Mahasiswi di Palembang Gantung Diri

Berita Terkini Lainnya