TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral, Netizen Minta Presiden Jokowi Sikapi Teror Harimau Sumatera 

Masyarakat - petani pasrah dan takut beraktivitas ke kebun

Presiden Jokowi di SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin 23 Desember 2019 (IDN times/Teatrika Handiko Putri)

Palembang, IDN Times - Teror Harimau Sumatera semakin hari membuat warga di Kabupaten Muarenim, Lahat, Empat Lawang dan Pagaralam takut untuk beraktivitas ke kebun.

Sebagian berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengambil tindakan. Sebagian lagi pasrah tidak tahu harus mengadu ke mana lagi. Petani pun kini sudah mengambil jarak dari kebun yang dikelola, karena takut menjadi korban serangan harimau. Apalagi, sejauh ini sudah empat warga yang meninggal dunia akibat dimangsa harimau, dan dua orang harus mengalami luka-luka.

Buntut kejadian tersebut, muncul pernyataan yang  viral di akun Facebook, Syukurilawati, yang diunggah pada hari Senin, (24/12) pukul 18.49 WIB, berisi pesan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo untuk turun tangan membantu.

"Assalamualaikum wr wb. Teruntuk bapak Presiden Jokowidodo maupun pemerintah yang berwenang tolong dengar jeritan kami dari petani kota Pagar Alam provinsi Sumatera Selatan Indonesia, kami mohon kepada pemerintah untuk mengambil tindakan secepatnya karena masyarakat yang notabene pencariannya adalah petani dan pekebun," ujar Syukurilawati dalam unggahannya tersebut.

1. Masyarakat sudah kebingungan mengadu ke mana

Pesan yang ditulis Syukurilawati (IDN Times/Istimewa)

Dari unggahan tersebut, Syukurilawati menunjukkan ketakutan yang dirasakan petani saat ini. Mereka masih bertahan di Kota Pagaralam, namun tidak bisa berbuat banyak. Dirinya pun menyoroti korban yang terus bertambah. Belum sudah gempar di satu tempat, gempar lagi di tempat lain akibat kemunculan si raja hutan itu.

"Terlepas dari ketakutan kami dengan adanya ancaman Harimau yang akhir-akhir telah memakan korban, bukan hanya satu orang melainkan sudah beberapa orang yang meninggal. Akibatnya masyarakat takut untuk pergi ke sawah maupun ke kebun," jelas dia.

Syukurilawati berharap, pemerintah pusat langsung dapat berkoordinasi sehingga masyarakat dapat kembali tenang. Dirinya berharap pesan yang ditulisnya tersebut segera ditindaklanjuti dan mendapat respons.

"Jika hal ini terus dibiarkan dan tidak ada tindakan bagaimana, masyarakat mencari nafkah untuk kelangsungan hidup mereka. Untuk itu kami mohon kepada pemerintah tolong ambil tindakan secepatnya agar kami masyarakat tidak was-was lagi untuk pergi ke sawah maupun ke kebun," beber dia penuh cemas.

2. Banyak komentar dari netizen yang berharap pemerintah turun tangan

Respons netizen dengan keberadaan harimau (IDN Times/Istimewa)

Unggahan yang sudah dibagikan sebanyak 5.569 kali dalam waktu 10 jam itu, cukup menyita perhatian publik. Bahkan, 4.668 komentar masuk memberikan respons positif dan berharap hal yang sama dapat dilakukan pemerintah, dengan langkah tepat.

"Semoga pemerintah cepat tanggap dengan adanya binatang yang mengganggu dan meresahkan warga sebab, kemungkinan besar hewan itu lagi kelaparan jadi mereka tidak peduli maka, manusia pun dijadikan santapan. Sungguh kasihan warga kampung kalo terus menerus dihantui hewan seperti ini," ketik akun @Painem Inem.

Baca Juga: Amarah Harimau Sumatera, Satwa Menyerang atau Manusia Masuk Habitat?

3. Netizen juga pertanyakan kenapa habitat harimau diganggu

Respons terhadap harimau (IDN Times/Istimewa)

Selain meminta pemerintah segera mengambil sikap, banyak juga komentar netizen pada postingan tersebut yang menyalahkan sikap serakah manusia, yang telah merusak habitat harimau. Mereka juga mempertanyakan kenapa manusia justru masuk ke dalam habitat hewan buas.

"Makanya jangan ada yang memburu harimau. Habitatnya diganggu jelas harimaunya marah," balas akun Facobook, Najim Nurhidayatullah Hutomo.

Berita Terkini Lainnya