Tito Akui Pemerintah Kesulitan Lakukan Pembatasan Tekan COVID-19
Tito bandingkan masyarakat Indonesia dengan Tiongkok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Setelah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyatakan larangan mudik, kali ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan hal yang sama.
Saat kunjungannya ke Palembang, Tito meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak pulang kampung jelang hari raya Idulfitri 2021.
"Imbauan larangan mudik dikhususkan untuk ASN dan pegawai BUMN. Kebijakan ini diambil karena masih dalam suasana pandemik," ungkap Tito Karnavian, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga: Mendagri Pertanyakan Angka Kematian COVID-19 di Sumsel yang Tinggi
1. Tito akui pemerintah sulit lakukan pembatasan
Tito membeberkan, pemerintah berupaya menekan penyebaran COVID-19 dengan melarang bepergian ke luar kota untuk mudik. Menurut Tito, pembatasan ini sebenarnya sulit di tengah pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti yang terjadi di Jawa dan Bali.
"Susah memang untuk menahan laju masyarakat, terutama di Pulau Jawa dengan 150 juta penduduk saja di enam pulau. Mendidik masyarakat di era demokrasi tidak gampang, berbeda dengan Tiongkok dan Inggris," ujar dia.
Baca Juga: [BREAKING] Pengurus Demokrat Versi KLB Ditolak Kemenkum HAM