TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumsel Siapkan Satgas PMK Antisipasi Penyebaran Penyakit Hewan Menular

Dokter hewan diminta mengawasi rumah potong

Ilustrasi hewan ternak sapi (Dok. Humas Pemkot Bandung)

Palembang, IDN Times - Sekertaris Daerah Sumatra Selatan (Sekda Sumsel), Supriyono, mengonfirmasi hewan ternak di beberapa kabupaten dan kota telah terjangkit Penyakit Mulut dan kKuku (PMK). Adapun keempat daerah yang sudah melaporkan kejadian PMK adalah Lubuk Linggau, Musi Rawas, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir.

"Setidaknya ada 16 sapi di Sumsel yang terindikasi terjangkit PMK. Lubuk Linggau ada 10 kasus, Musi Rawas empat kasus, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir satu kasus," ungkap Supriyono dalam Rakor Antisipasi PMK, Rabu (18/5/2022).

Baca Juga: Hasil Laboratorium Keluar, 10 Sapi di Lubuk Linggau Positif PMK

1. Mengawasi distribusi hewan ternak di perbatasan

Penampakan salah satu ternak sapi di Jagabaya, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas, Sekda Sumsel membentuk Satgas Pengendalian PMK. Anggota yang dilibatkan terdiri dari dokter hewan, TNI, Polri, Dishub, Balai Karantina Pertanian, hingga instansi terkait di setiap kabupaten maupun kota hingga provinsi.

"Nantinya satgas akan memetakan wilayah mana saja yang terjangkit virus agar langkah antisipasi dapat segera dilakukan," jelas dia.

Selama ini hewan ternak Sumsel seperti sapi dipasok dari luar seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Daerah-daerah tersebut diketahui sudah menjadi wabah penyakit PMK.

"Perlu ada isolasi secara parsial dan keseluruhan di Sumsel. Ke depan tidak sembarangan sapi dapat masuk, sehingga perlu posko pemeriksaan sapi yang keluar dan masuk," jelas dia.

2. Dokter hewan diminta bersiaga lakukan pemeriksaan

Penampakan salah satu ternak sapi di Jagabaya, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Supriono menambahkan, pengawasan pada rumah potong hewan akan diperketat untuk memastikan sapi tersebut sehat. Dirinya meminta peran dokter hewan agar membantu dalam proses pengawasan.

"Jika ada daerah yang tidak memiliki dokter hewan, bisa meminta bantuan dari daerah terdekat," ungkap dia.

Baca Juga: Hewan Ternak yang Terjangkit PMK di Sumbar Bertambah 

Berita Terkini Lainnya