TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumsel-Babel Segera Miliki Jembatan Penghubung Terpanjang di Indonesia

Proyek strategis nasional dari APBN senilai Rp15 Triliun 

Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Kementerian Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah menyepakati proyek strategis nasional, pembangunan jembatan penghubung Sumatera Selatan (Sumsel) dengan Bangka Belitung (Babel).

Pembangunan jembatan sepanjang 13 kilometer yang digadang-gadangkan terpanjang di Indonesia itu, ditaksir menyedot anggaran lebih dari Rp15 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

1. Kementerian PUPR sepakati pembangunan jembatan senilai Rp15 triliun

IDN Times/Rangga Erfizal

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, dalam rapat terbatas (ratas) bersama dua kepala daerah dan Kementerian PUPR, sudah disepakati akan membangun proyek strategis nasional yang menelan anggaran hingga lebih dari Rp15 triliun.

"Ya pakai APBN, tadinya Babel sudah mengundang investor dari Tiongkok, ternyata mereka (investor) menghitung Break Even Point (BEP). Hitung-hitungannya balik modal, kalau begitu gimana baliknya," kata Herman Deru, saat ditemui di Griya Agung Palembang, Jumat (19/7).

2. Lakukan feasibility study pada tahun 2020

IDN Times/Rangga Erfizal

Herman Deru mengungkapkan, pembangunan jembatan itu baru akan dimulai pada tahun 2020 yang terlebih dulu dilakukan feasibility study, atau penilaian kelayakan dari bangunan jembatan. Penilaian kelayakan jembatan yang akan menghubungkan wilayah Tulung Selapan, Kabupaten OKI, dan Bangka Tengah.

"Jembatan Sumsel-Babel rencananya dari Tulung Selapa,n Desa Tanjung Tapah, tembus di Bangka Tengah. Akan dilakukan feasibility study yang , semua anggarannya ditanggung Kementerian PUPR. Nanti di running 2020, pokoknya dihitung kongkritnya dulu," ungkap dia.

3. Bangka - Sumsel akan saling menguntungkan

IDN Times/Rangga Erfizal

Untuk mewujudkan jembatan tersebut, Herman Deru menerangkan, pihak Pemprov Sumsel dan Babel telah menandatangani MoU tentang pembangunan tersebut. Sudah tentu, dengan resminya pembangunan jembatan ini diharapkan bisa menguntungkan kedua provinsi guna meningkatkan pendapat daerah dan pembangunan.

"Bangka akan mendapatkan keuntungan pariwisata. Namun, Sumsel juga akan mendapat keuntungan dari perdagangan, mereka sangat tergantung dengan hasil bumi kita, sayur mayur, bahan pokok, jadinya mereka tidak perlu lagi mengambil bahan pokok di Jakarta. Akan lebih murah dengan adanya jembatan ini. Selain itu, Pangdam juga ikut setuju proyek ini karena dapat meningkatkan ketahanan nasional, jadi koordinasi personel ke Bangka akan lebih mudah," jelas dia.

Deru menilai, jembatan penghubung ini tidak akan mematikan transportasi laut, karena mobilisasi yang akan dilakukan akan lebih mudah. Terintegrasi laut dan darat. "Ya pembangunan arus darat jalan, arus laut juga jalan," sambungnya.

Berita Terkini Lainnya