Strategi Sumsel Kurangi Stunting dan Kekhawatiran Bonus Demografi
Mandiri pangan dari rumah dianggap solusi untuk stunting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Penurunan angka stunting bukan pekerjaan mudah bagi pemerintah Provinsi Sumatra Selatan. Dari Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting di Bumi Sriwijaya menyentuh angka 24,8 persen.
Stunting tumbuh subur bersama kemiskinan. Banyak faktor mempengaruhi stunting seperti gizi ibu saat hamil, kurangnya asupan gizi pada bayi. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan kondisi ekonomi keluarga.
"Kita serius dengan persoalan stunting ini. Ini merupakan tugas bersama," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru.
1. Sumsel canangkan program penuhi kebutuhan dari rumah
Dalam mengurangi angka stunting Pemprov Sumsel mencanangkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari rumah tangga. Gerakan ini dimulai akhir 2021 lalu dengan harapan untuk mencegah krisis pangan.
Gerakan ini mengajak masyarakat memulai langkah kecil dengan menanam memanfaatkan ruang-ruang terbuka baik dilingkungan pribadi hingga ruang-ruang kosong di wilayah perkampungan. Harapannya masyarakat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
"Stunting pada anak terjadi salah satu faktornya karena tidak terjaganya pola makan. Dimana asupan proteinnya juga tidak terjaga. Kita ingin gerakan (GSMP) ini dimanfaatkan masyarakat dalam meningkatkan konsumsi pangan," beber Deru.
Baca Juga: Bukan Hanya Malnutrisi, Lingkungan Ternyata Pengaruhi Stunting