SPBU Batasi Pembelian Rp100.000, Solar di Palembang Langka?
Pihak SPBU sebut pasokan solar berkurang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Antrean panjang kendaraan roda empat hingga ke badan jalan selalu terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palembang dalam sepekan terakhir. Apalagi antrean tersebut lebih didominasi kendaraan jenis truk besar.
"Ya saya bingung, kok mau ngisi solar Rp250.000, tetapi tidak boleh dan hanya boleh mengisi Rp100.000 saja. Malah saya tawar lagi, boleh gak kalau ditambah Rp150.000, karena saya mau ke luar kota, namun jawaban petugasnya tetap tak boleh dan itu sudah ketentuan dari manajemen," ungkap Solehan, Kabag Penagihan dan Pembukuan BPPRD Muba, kepada IDN Times, Minggu (24/11).
Solehan mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi beberapa hari ini. Terlebih banyak kendaraan yang akan menuju ke Kota Prabumulih karena ada even Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
"Ini yang saya tidak tahu, kok tiba-tiba pembelian solar dibatasi. Antrean kendaraannya juga panjang sampe ke jalan. Saya dua kali ngisi solar, pertama di SPBU sebelah Hotel Amaris simpang Polda dan di jalan Soekarno-Hatta yang membuat jalan macet," ujar dia.
1. Penjualan solar dibatasi karena stok yang ada di SPBU menipis
Penanggung Jawab SPBU Romi Herton di jalan Palembang - Jambi kilometer 12, Medi menjelaskan, pihaknya memang membatasi jumlah pembelian untuk BBM jenis solar.
"Sudah seminggu ini stok BBM jenis solar dibatasi pembeliannya, karena stoknya berkurang," jelas Medi, kepada IDN Times, Minggu (24/11).
Medi melanjutkan, kelangkaan BBM jenis solar ikut terjadi merata hampir di seluruh SPBU di Kota Palembang. Akibat pasokan berkurang, pihaknya juga ikut membatasi pembelian BBM jenis solar.
"Kita lihat dulu kalau stok kita ada, jual seperti biasa. Kalau sedikit terpaksa kita batasi. Banyak SPBU lain yang habis, makanya banyak yang lari ke SPBU kita mengisi. Untuk antisipasi maka kita batasi pembeliannya," ujar dia.
Baca Juga: Solar Sempat Langka, Kepala Dinas ESDM: Karena Panic Buying