Puluhan Mak-Mak Asal Lahat Sumsel Demo Protes Jalur Batu Bara
Deru pastikan Pemprov kaji ulang jalur umum untuk batu bara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Puluhan mak-mak asal Bumi Seganti Setungguan Lahat, mendatangi kantor Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel). Mak-mak yang tergabung dalam massa Aliansi Masyarakat Merapi Area Bersatu (AMMAB) Lahat, datang untuk memprotes kebijakan lama Pemprov Sumsel tentang jalan tambang.
"Kami minta Gubernur Sumsel selaku kepala daerah mengeluarkan kebijakan untuk mencabut kebijakan mengenai jalan tambang. Kami tidak ingin lingkungan kami dicemari dengan polusi," ungkap Korlap AMMAB, Saryono, Senin (18/4/2022).
Baca Juga: Akhirnya Kemenhub Bikin Jalur Kereta Api Khusus Batu Bara di Sumsel
1. Jalan tambang timbulkan polusi dan rawan kecelakaan
Menurut Saryono, kebijakan houlding batu bara terhadap jalur tambang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel nomor 55.2/4151/5 pada 8 November 2018 lalu. Kebijakan itu membolehkan truk angkut batu bara melintas di jalan umum pada malam hari, yakni mulai jam 18.00 sampai 05.00 WIB.
"Bantu kami Pak untuk memberantas polusi, kami ingin lingkungan kami sehat," jelas dia.
Tak hanya tentang polusi udara akibat truk angkut batu bara, mak-mak dari Kecamatan Merapi Barat dan Merapi Timur Lahat juga memprotes banyaknya korban jiwa akibat kecelakaan di jalan.
Baca Juga: Angkutan Batu Bara di Sungai Musi Dipungut Pajak Tahun Depan