TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polda Sumsel Bantah Penyerangan Aggota Polisi Terkait Terorisme

Pelaku pernah punya riwayat sakit jiwa tahun 2009-2011

Pelaku MI (34) diamankan oleh tim Jatanras Polda Sumsel (IDN Times/istimewa)

Palembang, IDN Times - Drama penusukan anggota Satuan Polisi Lalulintas (Satpolantas) Polrestabes Palembang Bripka Ridho Oktonardo akhirnya terkuak. Hal ini sekaligus membantah keterangan pelaku MI (34) yang mengaku bagian dari jaringan terorisme.

"Jadi, dapat kita pastikan tidak ada kaitannya penyerangan anggota polisi oleh jaringan terorisme," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan (Sumsel) Kombes Pol Hisar Siallagan, Sabtu (5/6/2021).

Selain itu, kata Hisar, tidak ada barang bukti yang mengarah ke aksi terorisme. Dari penggeledaham di kontrakan pelaku, polisi hanya menemukan beberapa bilah pisau.

Baca Juga: Mengaku Teroris, Pelaku Penyerangan Polisi Diperiksa Kejiwaan

1. Pelaku pernah alami gangguan jiwa

Kapolda Sumsel jenguk anggota yang alami penusukan (IDN Times/Humas Polrestabes Palembang)

Hisar menjelaskan, ungkapan teroris yang disampaikan pelaku hanya halusinasi semata. Dari penelusuran Subdit III Jatanras Polda Sumsel, diketahui bahwa pelaku sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang pada tahun 2009 hingga 2011 silam.

"Setelah kita datangi kediaman orangtuanya diakui bahwa pelaku pernah alami gangguan jiwa. Ada surat riwayatnya juga," ungkap dia.

2. Pelaku dianggap normal saat ini

Barang bukti milik pelaku diamankan (IDN Times/istimewa)

Selain mencari keterangan keluarga, tim juga mendatangi rumah pelaku. Dari sana tidak ditemukan tanda-tanda yang menghubungkan pelaku dengan jaringan terorisme manapun di Indonesia. Dari rumahnya hanya ditemukan beragam jenis pisau.

"Tapi sejauh ini tidak ada hal yang menunjukan pelaku gangguan jiwa. Setelah keluar RS dia bekerja serabutan," ungkap dia.

3. Pelaku akan diperiksa kesehatan jiwanya

Pos polisi angkatan 66 tempat penyerangan anggota Polisi (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, keterangan pelaku selalu berubah-ubah. Pelaku bahkan sempat mengatakan dirinya sebagai bagian jaringan teroris di Indonesia.

"Dari keterangan pelaku kebanyakan ngawur. Kita akan memeriksa kejiwaan pelaku," ujar dia.

Baca Juga: Pria Misterius Penyerang Polisi di Palembang Mengaku Teroris

Berita Terkini Lainnya