Pascaoperasi, Perawatan Bayi Kembar Siam Asal OKI Capai Rp950 Juta
BPJS Hanya biayai Rp120 Juta, Pemprov Sumsel danai sisanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Jajaran dokter bedah Rumah Sakit Mohammad Hussein (RSMH) memang berhasil memisahkan bayi kembar siam parasit Aisyah dan Alisyah. Sayangnya, satu dari bayi tersebut, yakni Alisyah tak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.
Usai operasi tersebut, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru menyempatkan diri menjenguk bayi Aisyah yang masih berada di RSHM Palembang. Setelah memperhatikan dengan seksama, Herman Deru menyayangkan bayi kembar siam parasit ini tidak bisa terdeteksi lebih dini.
"Jadi saya akan tantang SDM di puskesmas. Kalau bisa menggunakan alat pendeteksi. Ke depan saya akan berikan fasilitas USG di Puskesmas tersebut. Percuma kalau kita beli alatnya (USG) tapi tidak bisa dioperasikan. Saya harap nanti pada SDM dapat segera belajar," ujar Herman Deru, Kamis (29/8).
1. Orangtua bayi kembar siam baru ketahui ada kelaian saat usia kandungan berjalan 7 bulan
Sebenarnya, Orin Safitri, ibu dari Aisyah dan Alisyah baru mengetahui ada kelainan pada anak yang lagi dikandungnya ketika memasuki masa kehamilan 7 bulan. Sehingga, tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan cepat dan harus menunggu bayi tersebut dilahirkan.
Orin yang tercatat warga Desa Pancawarna, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) itu mengatakan, bahwa petugas puskesmas tempat dia memeriksa kandungannya sudah cukup sigap.
Baca Juga: Tahun 2021, Herman Deru Targetkan Sumsel Jadi Lumbung Pangan Nasional