Merawat Baso Palembang, Bahasa Daerah Santun yang Kini Beranjak Sirna
Pelafal bahasa Palembang semakin berkurang setiap tahunnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Bahasa Palembang halus yang digunakan pada masa kesultanan Palembang Darussalam, semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Tak banyak masyarakat Palembang yang masih bisa berbahasa Palembang halus.
Pelafalan dan tutur katanya pun berbeda dengan bahasa Palembang sehari-hari saat ini. Bahasa Palembang halus memiliki padanan kata yang hampir sama dengan bahasa Jawa, hanya saja berbeda dalam arti kata yang ada.
"Sampai sejauh ini penggunaan bahasa Palembang halus masih digunakan, meskipun tidak banyak lagi yang paham," ungkap Imam Masjid Agung Palembang, Kemas H Andi Syarifuddin kepada IDN Times, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga: 7 Fakta Sultan Mahmud Badaruddin II, Pejuang Palembang yang Dilukis
1. Terakhir Baso Palembang halus banyak digunakan pada tahun 1990-an
Menurut Andi, penggunaan bahasa Palembang halus hanya dimengerti sebagian kecil masyarakat. Mereka yang mengerti Baso Palembang kebanyakan orang tua dan sesepuh zaman dahulu, namun mereka sudah meninggal dunia sehingga yang mengerti hanya menyisakan beberapa orang.
"Terakhir kali yang masih banyak menggunakan bahasa Palembang itu tahun 1990-an. Sedikit yang mengerti lagi sekarang ini," ujar dia.
Baca Juga: 9 Kosakata Bahasa Indonesia yang Mirip Banget dengan Bahasa Inggris