TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lolos dari Maut, Cerita Wong Palembang Batal Naik Sriwijaya Air SJ 182

Fajri ubah jadwal karena kejar pesawat lanjutan ke Ketapang

(Dok. Pribadi)

Palembang, IDN Times - Fajri dan istrinya lemas usai mendapat kabar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak, Minggu (9/1/2020). Pasalnya, pesawat yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu sekitar pukul 14.39 WIB itu hampir ia tumpangi.

Fajri warga Palembang yang bekerja di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), direncanakan berangkat dari Jakarta menaiki Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182. Namun ia harus mengganti pesawat lebih awal yakni pukul 11.45 WIB, demi mengejar penerbangan lanjutan dari Pontianak ke Ketapang.

"Saya lemas dan kaget, tidak menyangka kalau saya hampir naik pesawat itu. Awalnya saya dijadwalkan naik pesawat tersebut," ungkap Fajri kepada IDN Times, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Nelayan Temukan Barang Diduga dari Pesawat Sriwijaya 

1. Minta ganti jadwal karena mengejar pesawat ke Ketapang

Boarding pass SJ182 (IDN Times/istimewa)

Tidak hanya Fajri beserta istri, temannya yang juga mengajak pasangan mendapat pesan singkat dari maskapai. Dalam pesan itu disebutkan jika penerbangan yang seharusnya berangkat pagi hari, berganti ke SJ 182 pada siang hari pukul 13.25 WIB.

Sehari sebelum terbang, Fajri sudah sempat melakukan check in secara online. Namun setelah melihat waktu penerbangan, ia meminta ganti jadwal karena harus mengejar pesawat ke Ketapang.

"Jadi waktu tadi pagi di bandara, saya ke loket Sriwijaya Air untuk mengurus pindah penerbangan dari SJ 182. Kalau tiba di Pontianak naik SJ 182, jadwalnya gak pas dan ditinggal pesawat yang berangkat ke Ketapang," ujarnya. 

Baca Juga: [BREAKING] Basarnas Duga Sriwijaya Air Jatuh di Sekitar Pulau Laki

2. Ubah jadwal tujuh jam sebelum keberangkatan

Fajri beserta istri melakukan pemindahan jadwal penerbangan (IDN Times/istimewa)

Saat meminta perpindahan pesawat, pihak maskapai kata Fajri cukup kooperatif dan mengizinkannya mengganti jadwal meski menjelang tujuh jam sebelum keberangkatan. Dirinya pun masih menyimpan bukti check in online SJ 182.

"Saya masih ada capture boarding pass-nya. Waktu mengurus pindah jadwal juga lancar-lancar saja," jelas dia.

3. Bersyukur masih selamat dari kejadian duka Sriwijaya Air

(Dok. Pribadi)

Fajri yang baru saja pulang ke Palembang, mengaku masih shock dengan kabar pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak. Dirinya yang bekerja di Ketapang tak membayangkan jika tidak mengubah jadwal penerbangan.

"Mungkin masih diberi waktu oleh Allah untuk memperbaiki diri," kata alumni Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) ini.

Baca Juga: [BREAKING] Sriwijaya Air Hilang Kontak, Terdengar Dua Kali Ledakan 

Berita Terkini Lainnya