Kapolda Sumsel Soroti Sebab dan Dampak Tambang Ilegal Menjamur
Solusi pasca tambang jadi persoalan bersama Forkompinda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, pemberantasan tambang ilegal merupakan program kerjanya saat menjabat.
Menurutnya, tambang ilegal baik batu bara, minyak, dan emas, sangat merugikan negara jika dikelola oleh orang yang tidak kompeten. Belum lagi dampaknya yanag merusak lingkungan hidup. Baru-baru ini, pihaknya gencar menertibkan sekitar 1.000 tambang minyak ilegal di Musi Banyuasin (Muba).
"Akibat tambang ilegal, dampak lingkungan hidup sangat luar biasa. Banyak kerusakan ditimbulkan oleh aktivitas penambang ilegal," ungkap Toni kepada awak media, Kamis (7/10/2021).
Baca Juga: Pemodal Besar di Belakang Tambang Minyak Ilegal Muba
1. Pemulihan pasca tambang ilegal jadi masalah bersama
Toni menjelaskan, aktivitas eksplorasi hasil bumi oleh penambang ilegal akan ditinggalkan begitu saja. Tidak ada aktivitas selanjutnya untuk memulihkan wilayah tambang. Hal itu berdampak pada rusaknya kawasan, sehingga penunjukan tambang yang sah selalu memikirkan dampak pasca eksplorasi.
"Polri tidak bekerja sendiri. Dalam ranah pidana, polisi memproses mereka (tersangka tambang ilegal). Tetapi untuk recovery (pemulihan) lingkungan, kita harap stakeholder terkait turun tangan," jelas dia.
Baca Juga: Polda Sumsel Tutup 1.000 Sumur Bor Ilegal di Musi Banyuasin
Baca Juga: Sumsel Pengin Tambang Rakyat Menjadi Legal Lewat Kemitraan Pemilik IUP