TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas Cuaca Ekstrem dan Survive, Harimau Sumatera Keluar dari Hutan  

BKSDA Sumsel belum bisa memastikan jenis hewan buas tersebut

Lokasi tempat munculnya hewan buas di Pagaralam (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Fenomena munculnya Harimau Sumatera keluar dari hutan ke perkampungan hingga menyerang warga di Sumsel, menjadi tanda tanya besar.

Seperti harimau bercorak putih muncul di kawasan Gunung Dempo, Kota Pagaralam, dan di daerah Tanjung Sakti Lahat, serta serangan babi hutan di Kabupaten Empat Lawang menjadi pekerjaan rumah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel. 

"Kalau penyebab pasti kemunculannya kita belum tahu. Teman-teman dari BKSDA sedang di lapangan mengecek dengan melihat kondisi TKP. Nanti baru kita analisa lebih jauh penyebabnya," ujar Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuhan, Selasa (19/11).

1. Keluarnya binatang buas dari habitatnya karena survive

unsplash/Rick L

Genman mengungkapkan, selama berapa bulan terakhir, Sumsel memang lagi dilanda kekeringan panjang. Kondisi tersebut bisa menjadi penyebab munculnya binatang buas itu. Karena, hewan dengan sendirinya akan meninggalkan habitat mereka bila siklus hidupnya terancam.

"Sepertinya ada kaitan antara suhu udara yang cukup ekstrem. Kemungkinan di hutan sedang kemarau, ketersediaan air terbatas, dia mencari air. Dalam mencari air dia keluar bisa saja kesasar. Karena mereka mencari untuk survive," ungkap Genman.

2. Warga melihat harimau yang menyerang rekan mereka bewarna putih

kidzfeed.com

Genman melanjutkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah binatang buas yang masuk ke perkebunan warga itu memang harimau. Karena pihak BKSDA baru menerima informasi dari lapangan mengenai ciri-ciri yang disebutkan warga. Kalau untuk harimau yang terlihat di Lahat dan Pagaralam diketahui memiliki ciri sama yakni harimau putih.

"Berdasarkan informasi dari TKP 1 dan TKP 2 itu kita ukur sekitar 14 kilometer. Dugaan kita masih satwa yang sama, itu kita dapat dari keterangan masyarakat saat berdiskusi di lapangan. Kita belum memastikan harimau atau apa, kalau masyarakat bilang ciri-cirinya harimau putih," ujar dia.

Baca Juga: Petani di Sumsel Tewas Diserang Harimau saat Berada di Kebun Kopi

3. BKSDA pasang kamera perangkap untuk awasi kemunculan hewan buas

ifsecglobal.com

Saat ini, terang dia, pihak BKSDA sudah memasang kamera pengintai pada lokasi-lokasi tempat harimau tersebut muncul. Tetapi untuk saat ini mereka baru akan mengamati pergerakan hewan buas tersebut. Petugas belum dapat berlama-lama di lokasi, karena takut hewan buas itu akan muncul kembali sewaktu-waktu.

"Kita khawatir harimaunya masih ada di situ, sehingga hanya dipasang kamera trap. Nanti hasil di lapangan, bisa disimpulkan apa penyebab mereka (harimau) turun gunung," ujar dia.

Berita Terkini Lainnya