TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gawat, COVID-19 Varian B1617 India Ditemukan di Palembang

Varian asal India ini paling banyak ditemukan di Palembang 

Ilustrasi PPKM (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Palembang, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah menemukan fakta jika Palembang, Sumatra Selatan, menjadi daerah terbanyak yang spesimen virus COVID-19 varian baru B1671. Menurutnya, varian baru ini memiliki kesamaan dengan virus yang ditemukan di India.

Hal ini dibenarkan ahli Mikrobiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Profesor Yuwono. Menurutnya, mutasi virus merupakan keniscayaan. Kondisi ini terjadi akibat banyaknya mobilitas manusia.

"Namanya varian akan mudah menyebar karena ada mobilitas manusia. Kalaupun ada B1617 di Palembang, itu hal wajar," ungkap Yuwono, Senin (10/5/2021).

Baca Juga: Warga Palembang di 77 Kelurahan Tak Bisa Salat Id di Masjid

1. Mutasi virus akan memiliki dampak signifikan

Ilustrasi pasien di rumah sakit (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Sejak virus COVID-19 pertama kali ditemukan, sifat penyebarannya diketahui mudah terjadi lewat sentuhan dan interaksi. Hal ini menjelaskan jika virus dapat menulari manusia dengan cepat, terlebih setiap ditemukan varian baru memang diketahui lebih cepat menyebar.

"Varian apa saja bisa masuk ke mana saja, baik di tempat kita. Terbukti bisa menginfeksi manusia. Secara teori, mutasi virus ini lebih cepat menyebar," beber dia.

2. Virus varian baru tidak terlalu mengkhawatirkan

Petugas memeriksa Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama)

Meski varian baru ini menyebar di atas 70 persen, namun virus B1617 tidak berbeda dengan B117 asal Inggris yang sempat terdeteksi. Keduanya dianggap punya pola penyebaran yang cepat, namun tak terlalu ganas. 

"Orang menilai B1617 akan menyebabkan seperti di India dengan adanya tingkat keparahan kasus. Hanya jumlah penularan meningkat, tapi untuk keganasan tidak," ujar dia.

3. Jalankan prokes dan tingkatkan imunitas hadapi varian baru

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, Prof Yuwono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yuwono menambahkan, meski sudah ditemukan varian baru jumlah peningkatan kasus dianggap tidak setinggi tahun lalu, namun dirinya meminta masyarakat tetap tenang dengan menerapkan prokes dan imunitas.

"Karena penyakit virus hanya bisa dilawan dengan imunitas dan obat itu hanya tambahan," jelas dia. 

Baca Juga: Kapolda Sumsel Ancam Copot Anggota yang Pungli Saat Larangan Mudik

Berita Terkini Lainnya