TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ganti Pfizer dan Sinovac, Empat Lawang Kembalikan 6.000 Vaksin Moderna

Bupati dan warga mengeluh demam pasca vaksinasi

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Empat Lawang, IDN Times - Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan (Sumsel), menjadi daerah dengan tingkat serapan vaksin terendah. Realisasi vaksin baru mencapai 24,35 persen dari total penduduk mencapai 263.670 jiwa.

Baru-baru ini, Pemda Empat Lawang mengembalikan sekitar 6.000 dosis vaksin merek Moderna ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel. Mereka minta pergantian vaksin ke merek Pfizer dan Sinovac.

"Permintaan mengganti vaksin sudah kita tanggapi dengan memberikan Pfizer sebanyak 3.000 dosis dan Sinovac 5.520 dosis," ungkap Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nurainy, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Sedikit Lagi, Kekebalan Komunal COVID-19 di Palembang Tinggal 5 Persen

1. Belum ada laporan KIPI akibat vaksin di Sumsel

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Lesty, efek pasca vaksin dirasakan hampir seluruh jenis vaksin. Pemda Empat Lawang pun belum memastikan apakah permintaan pergantian merek vaksin karena efek dari yang dikhawatirkan masyarakat atau tidak.

"Kalau persoalannya demam setelah vaksin, efek itu biasa. Perlu edukasi ke masyarakat secara detail tentang efek vaksin ini. Sejauh ini tidak ada laporan terkait kKejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari Kkabupaten dan kota," ujar dia.

2. Bupati Empat Lawang sebut dua alasan vaksinasi rendah di wilayahnya

Bupati Empat Lawang, Joncik Muhammad (IDN Times/Sidratul Muntaha)

Bupati Empat Lawang, Joncik Muhammad, menanggapi rendahnya realisasi vaksin di wilayahnya. Selain efek demam, banyak masyarakat enggan divaksin karena menganggap penularan COVID-19 di Empat Lawang tergolong rendah.

Selama hampir dua tahun pandemik, tercatat ada sekitar 380 kasus konfirmasi positif, dengan kumulasi 345 orang sembuh dan 35 orang meninggal dunia. Hal inilah juga mempersulit vaksinasi di sana, mengingat masyarakat menganggap COVID-19 tidak ada.

"Orang mengira COVID-19 tidak ada. Dari sisi penyebaran kasus, mereka menganggap penyebaran Virus Corona di Empat Lawang sangat sedikit," jelas Joncik.

Di sisi lain, penggunaan vaksin Moderna yang selama ini diterima masyarakat Empat Lawang memiliki dampak selama tiga hari. Joncik mengaku ikut merasakan gejala itu sehingga dirinya mengembalikan merek Moderna.

"Saya merasakan dampaknya. Jadi terpaksa 6.000 dosis Moderna itu dikembalikan untuk ditukar," jelas Joncik.

Baca Juga: Warga Palembang Bisa Vaksin di Mal, Pengunjung Cukup Bawa KTP

Berita Terkini Lainnya