TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Drama Penculikan Babysitter, Tersangka: Uangnya untuk Beli iPhone 11

Majikan tidak menyangka perbuatan tersangka

Tersangka merekayasa kasusnya untuk mendapatkan uang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Drama penculikan babysitter yang viral di media sosial (medsos) terungkap. Ternyata korban merekayasa penculikan dirinya sendiri. Adalah Romiati Wulan Sari (25), oknum babysitter yang menjadi otak pemerasannya. Namun dirinya tak sendiri, tapi dibantu dua sepupunya yang lain.

Romiati mengaku tidak merasa bersalah karena memeras majikannya sendiri. Ia pun menganggap apa dilakukan adalah hal yang biasa. Romiati mengungkap jika rencana berhasil, uang itu akan digunakan untuk membeli handphone

"Biasa saja. Kalau berhasil uangnya akan saya iPhone 11 kok, sama untuk keperluan sehari-hari," ujar Romiati, Kamis (16/4).

1. Tersangka mengaku senang berbohong

Ungkap kasus pemerasan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dari pengakuannya, Romiati dan dua saudaranya sepakat membagi tiga uang tebusan yang diminta ke majikan serta biro penyalur. Hal itu ia lakukan untuk mendapatkan uang secara instan. Dan Romiati mengatakan jika dirinya sudah terbiasa melakukan kebohongan semacam itu.

"Orangtua saja saya bohongi, pacar saya juga. Saya tidak tau tujuan saya berbohong tetapi senang. Dari kecil saya pintar berbohong. Saya selalu berusaha jujur, tapi yang saya katakan penuh kebohongan," ujar dia.

2. Majikan kaget tersangka merekayasa penculikannya sendiri

Majikan tersangka (IDN Times/Rangga Erfizal)

Majikan tersangka, Ki Agus Adi Nugraha, mengaku kaget saat mengetahui babysitter-nya ditangkap aparat kepolisian. Dirinya masih membayangkan kejadian yang menimpa Romiati murni penculikan.

Selama bekerja dengan dirinya setelah empat bulan di rumah, tersangka kata Ki Agus tidak menunjukkan tanda-tanda yang aneh.

"Selama ini dia baik dan selalu aman di rumah, kami tidak curiga sama sekali. Kami mendapat telepon dari yayasan bahwa dia diculik dan minta uang tebusan. Saat itu istri saya diminta Rp50 juta. Kami belum siapkan uangnya karena harus berkordinasi dengan polisi," jelas dia.

3. Sempat cerita keluarga di kampung kesulitan ekonomi

Majikan korban saat di Polda (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sebelum kasus ini terjadi, tersangka sempat mengaku keluarganya di kampung kesulitan uang sejak pandemi corona. Dagangan ayahnya tidak laku, kakak-kakaknya pun terpaksa di-PHK dari tempat kerja.

Dari pengakuan Ki Agus, tersangka sempat meminta uang sebesar Rp1,5 juta untuk keluarganya di kampus.

"Sebelum kejadian memang mengaku lagi kesulitan uang, keluarganya ada di kampung. Jadi kita kirimkan uang. Tidak tahu uangnya dipakai untuk apa," ujar dia.

Berita Terkini Lainnya