Dampak Karhutla, ISPU Palembang Hari Ini Dinyatakan Tak Sehat
Penyebaran asap bisa mencapai Muba tergantung arah angin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Udara di Kota Palembang kembali tercemar oleh dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah di Sumsel, khususnya dua hari belakangan ini.
Apalagi, seperti yang diberitakan sebelumnya, karhulta di Kabupaten Ogan Komering Ilir(OKI) menjadi penyumbang asap karhutla terbesar untuk Kota Palembang.
"Benar, asap tersebut terbawa paling banyak oleh kebakaran di Kabupaten OKI. Hari ini kondisi asap berada pada level tidak sehat di kisaran angka 145 mikrogram per meter kubik," ungkap Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP), Reza Wahya, saat dihubungi IDN Times, Rabu (2/10).
1. Angin bertiup ke arah utara membawa asap karhutla
Reza menuturkan, faktor angin menjadi pengaruh yang sangat besar hingga terciptanya kondisi udara di Palembang semakin tercemar. Kebakaran di OKI, sambung dia, terus bergerak secara laminer ke arah utara terbawa oleh angin, sehingga Palembang yang berada paling dekat dengan titik kebakaran akan merasakan dampak dari asap tersebut.
"Pergerakan angin itu dari arah pantai timur bergerak le arah utara pulau Sumatera, sehingga persebarannya akan terasa di Kota Palembang," tutur dia.
Menurut Reza, kondisi asap ini akan cepat menghilang jika kepekatannya tidak terlalu tebal. Namun, untuk saat ini kondisi asap cukup tebal, sehingga akan begitu terasa ke wilayah utara Kota Palembang.
"Kalau pekatnya asap bisa sampai tempat jauh tergantung kondisi asapnya. Jika ringan lebih cepat menghilang, sedangkan kondisi saat ini pakat, sehingga di prediksi bisa sampai ke wilayah Musi Banyuasin (Muba)," ujar dia.
Baca Juga: Hotspot Meningkat, Warga Palembang Diminta Waspadai Muncul Asap