TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG Imbau Lebih Dini Potensi Angin Kencang di Sumsel

Banjir berpotensi terjadi di wilayah hilir sungai

Prakiraan Pola Angin Perairan Indonesia 12 Februari 2024. (https://www.bmkg.go.id/)

Intinya Sih...

  • BMKG Sumsel ingatkan waspada angin kencang dan puting beliung pada April-Mei
  • Musim hujan masih melanda Sumsel, penurunan intensitas curah hujan periode Februari 2024
  • Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometereologi, banjir di dataran tinggi dan rendah

Palembang, IDN Times - Badan Metereologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Sumsel mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap angin kecang dan puting beliung pada masa pancaroba pada bulan April dan Mei mendatang.

Dirinya melihat potensi angin kencang bersama sambaran petir akan meningkat diwaktu pancaroba hingga hal ini perlu diwaspadai masyarakat.

"Kemunculan angin kencang dan puting beliung di wilayah Sumsel akan intensif kembali ketika memasuki musim pancaroba antara bulan April-Mei," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Siswanto, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Banjir dan Macet Langganan saat Hujan Turun Di Palembang

1. Naik turun intensitas hujan di akhir Februari

Saat ini musim hujan masih melanda seluruh wilayah Sumsel mulai dari dataran tinggi di sisi barat hingga dataran rendah di sisi timur. Pihaknya memprakirakan, penurunan intensitas curah hujan akan terjadi pada periode dasarian III Februari 2024 dan kembali meningkat pada Maret 2024.

"Untuk wilayah Sumsel yang memiliki potensi peningkatan curah hujan pada bulan Maret 2024 berpeluang terjadi di sebagian Lahat Bagian Barat Daya, Empat Lawang, sebagaian kecil Musi Banyuasin bagian Timur Laut, Banyuasin Bagian Utara dan wilayah OKI," jelas dia.

Baca Juga: Air di Hulu dan Hilir Meninggi, Lima Sungai Sumsel Berstatus Siaga 1

2. BMKG ingatkan potensi rawan bencana di wilayah dataran tinggi

Selanjutnya, masyarakat diminta untuk terus waspada dengan potensi bencana hidrometereologi yang terjadi dari dampak banjir. Utamanya, masyarakat yang tinggal di wilayah dataran tinggi.

"Terutama mereka yang tinggal di wilayah dataran tinggi dengan kemiringan terjal dan ditopang oleh formasi batuan rawan longsor," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya