Ini Hasil Tes Urine dan Kejiwaan Pelaku Pembunuhan Kuburan Cina
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono (IDN Times/ Feny Maulia Agustin)
Intinya Sih...
- Keempat tersangka tidak terpengaruh obat atau alkohol saat melakukan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban AA (12).
- Pelaku IS diduga memiliki gangguan perkembangan kejiwaan, sulit bergaul dengan anak seusianya, dan lebih suka mengendalikan orang yang lebih muda.
- Tersangka IS kembali ke acara Kuda Kepang setelah perbuatannya dan dengan bangga menceritakan tindakan pemerkosaannya kepada saksi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Keempat tersangka kasus pembunuhan pelajar SMP berinisial AA (12) di Kuburan Cina atau TPU Talang Kerikil menjalani tes urine dan kejiwaan, yang dilakukan penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang. Dari hasil tes tersebut, polisi memastikan para pelaku tidak di bawah pengaruh obat-obatan terlarang maupun alkohol ketika melakukan pemerkosaan disertai pembunuhan.
"Saya pastikan keempat tersangka pembunuhan dan pemerkosaan berinisial IS (16), MZ (13), MS (12) dan AS (12) tidak terpengaruh alkohol atau narkotika," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Sabtu (7/9/2024).
1. Tersangka IS pilih berteman dengan anak yang usianya di bawah
Potret empat remaja pelaku pembunuhan di Palembang (Dok: ist)Harryo mengungkapkan, penyidik juga melakukan pemeriksaan psikologis untuk mengetahui kondisi kejiwaan dari otak pelaku pembunuhan, IS. Pelaku didampingi tim psikolog dari Biro SDM Polda Sumsel sekaligus pengacaranya.
"Hasil sementara dari pemeriksaan psikologi terdapat semacam indikasi perkembangan kejiwaannya tak seperti anak pada usianya," jelas dia.
Dari hasil pemeriksaan tersebut diperoleh informsi bahwa pelaku memiliki gangguan perkembangan kejiwaan, dimana dirinya sulit bergaul dengan anak-anak seusianya. Pelaku lebih memilih berteman dengan orang yang secara usia di bawah dirinya dengan tujuan dapat mengendalikan mereka.
"Rekan pelaku IS memiliki usia di bawah dirinya. Dimana hal itu ditujukan untuk lebih mudah mengendalikan mereka," jelas dia.
2. Tersangka IS sempat ceritakan dengan bangga tentang pemerkosaan
Ilustrasi kekerasan seksual. (IDN Times/Mardya Shakti)Usai melakukan perbuatannya, tersangka IS diketahui kembali ke acara Kuda Kepang di kawasan Pipa Reja tempat awal korban dan pelaku bertemu. Pelaku pun menceritakan perbuatan tak senonohnya kepada salah seorang saksi di acara tersebut dengan bangga.
"Tersangka kembali ke acara kuda kepang tersebut dan bercerita dengan bangganya ke saksi I, bahwa dia sudah melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban," jelas dia.
3. Para tersangka sempat datangi penemuan mayat korban
Rekaman kamera warga (Dok: ist)Sementara, ketiga rekan korban yang ikut terlibat dalam perbuatan tak senonoh berujung kematian korban diketahui sempat berada di TKP saat ramai penemuan jasad korban, Minggu (1/9/2024).
"Tiga pelaku ikut berbaur dengan kerumunan warga saat AA ditemukan. Begitu polisi datang baru mereka kabur. Sedangkan IS menghadiri acara yasinan yang digelar keluarga korban," jelas dia.
