Perundungan di SMPN 5 Sekayu Viral, Fakta Berbeda dengan Klaim Sekolah

Korban dan terduga pelaku kini sudah berdamai

Intinya Sih...

  • Kasus perundungan siswa SMPN 5 Sekayu viral di media sosial
  • Pihak Dikbud Muba memastikan korban dan pelaku sudah berdamai
  • Pentingnya langkah preventif untuk mencegah kasus perundungan di sekolah

Musi Banyuasin, IDN Times – Kasus perundungan di lingkungan sekolah kembali mencuat setelah sebuah video yang memperlihatkan sekelompok siswa SMPN 5 Sekayu diduga melakukan perundungan di dalam kelas, viral di media sosial.

Kejadian ini memicu kemarahan publik, terutama setelah keluarga korban buka suara dan menyatakan bahwa korban mengalami trauma akibat insiden tersebut.

1. Korban dan terduga pelaku langsung diminta keterangan

Perundungan di SMPN 5 Sekayu Viral, Fakta Berbeda dengan Klaim Sekolah(Dikbud Muba bersama Polres Muba saat melakukan pertemuan dengan pihak SMPN 5 Sekayu terkait video viral perundungan) IDN Times/istimewa

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Musi Banyuasin (Muba), Iskandar Syahrianto, mengatakan pihaknya telah mengunjungi SMPN 5 Sekayu untuk mengecek langsung kebenaran kejadian itu.

"Kami sudah memeriksa sekolah dan meminta keterangan dari korban serta pelaku. Sangat disayangkan kejadian ini bisa terjadi, terutama di saat siswa sedang menghadapi ANBK (Assesmen Nasional Berbasis Komputer)," ujar Iskandar pada Sabtu (7/9/2024).

2. Dikbud sebut antara korban dan terduga pelaku sudah berdamai

Perundungan di SMPN 5 Sekayu Viral, Fakta Berbeda dengan Klaim Sekolah(Dikbud Muba bersama Polres Muba saat melakukan pertemuan dengan pihak SMPN 5 Sekayu terkait video viral perundungan) IDN Times/istimewa

Setelah pertemuan dengan pihak sekolah, Dikbud Muba memastikan proses pembelajaran korban berjalan dengan baik. Menurut Iskandar, kedua pihak, korban dan pelaku, telah berdamai sejak insiden yang terjadi pada 15 Agustus 2024.

"Kami juga telah memanggil orang tua dari kedua belah pihak. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak terulang di masa depan," tambahnya.

3. Imbauan sosialisasi anti perundungan akan digalakkan

Perundungan di SMPN 5 Sekayu Viral, Fakta Berbeda dengan Klaim SekolahKorban perundungan di Muba viral di medsos usai dipaksa bersujud (Dok: istimewa)

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Muba, Emilia Afrianita, menekankan pentingnya langkah preventif agar kasus perundungan tidak kembali terjadi. DPPPA, bersama dengan Dikbud Muba dan beberapa instansi lain, seperti Pol PP dan kepolisian, akan melakukan sosialisasi pencegahan perundungan ke sekolah-sekolah.

"Kami akan memberikan imbauan langsung kepada siswa dan melakukan sosialisasi di sekolah agar anak-anak lebih sadar akan bahaya perundungan," jelas Emilia.

4. Pihak sekolah berkilah video yang tersebar itu hanya pembelajaran P5

Perundungan di SMPN 5 Sekayu Viral, Fakta Berbeda dengan Klaim SekolahKorban perundungan di Muba viral di medsos usai dipaksa bersujud (Dok: istimewa)

Pihak SMPN 5 Sekayu sempat mengeluarkan klarifikasi terkait video viral tersebut. Mereka menyatakan bahwa adegan dalam video hanyalah bagian dari program pembelajaran untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya" yang berfokus pada topik Stop Bullying. Sekolah juga meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dan mendesak agar video tersebut segera dihapus dari media sosial.

Namun, klarifikasi ini bertentangan dengan hasil investigasi tim gabungan dari Dikbud Muba dan Polres Muba. Berdasarkan penelusuran pada Jumat (6/9/2024), mereka menemukan fakta yang berbeda. Keterangan yang didapatkan dari korban dan pelaku menguatkan dugaan bahwa insiden tersebut adalah perundungan nyata, bukan akting untuk proyek pembelajaran sebagaimana yang disampaikan pihak sekolah.

5. Aksi perundungan bukan akting karena keluarga korban angkat bicara

Perundungan di SMPN 5 Sekayu Viral, Fakta Berbeda dengan Klaim Sekolahpexels.com/Photo by Yan Krukau

Berdasarkan hasil pemeriksaan langsung ke sekolah dan keterangan dari pihak korban maupun pelaku, diduga kuat bahwa insiden tersebut adalah perundungan nyata, bukan hanya akting untuk proyek pembelajaran seperti yang disampaikan pihak sekolah.

Dugaan ini juga diperkuat oleh beberapa komentar dari pihak keluarga korban di media sosial yang mengkritik klarifikasi sepihak dari SMP Negeri 5 Sekayu.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya