TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Remaja Palembang Bikin PLTB Mini Gunakan Barang Bekas

Taman Cinta Negeri digunakan untuk belajar selama Pandemik

Remaja putri Kampung Cempaka Warna Warni, desain taman untuk belajar (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Berawal dari situasi pandemik COVID-19, munculah ide memanfaatkan waktu senggang untuk mengubah taman kosong menjadi sebuah tempat bermain, sekaligus belajar bagi anak-anak Kampung Cempaka Warna Warni, RT 18 RW 5 Kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang.

Sekumpulan remaja di Palembang itu berembuk memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat belajar yang nyaman. Taman berukuran 7x4 meter itu, didesain semenarik mungkin dengan pewarnaan yang cerah, memanfaatkan bahan-bahan bekas pakai yang bisa disulap menjadi pernak-pernik taman.

"Ide membentuk taman ini awalnya berawal dari libur pandemik tepatnya saat awal PSBB. Dari pada kumpul tanpa ada kegiatan, kami mulai berpikir untuk memanfaatkan lahan kosong agar disulap jadi taman," ujar salah satu remaja Kampung Cempaka Warna Warni, Ayu Zahra (18), Jumat (4/9/2020).

Baca Juga: Yuk Cintai Lingkungan, 6 Cara Cerdas Manfaatkan Barang Bekas di Rumah

1. Mengubah lahan kosong jadi taman bermain dan belajar

Anak-anak mengisi untuk bermain ular tangga (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ayu tak sendiri, ia dibantu teman-temannya membentuk taman yang dinamakan Taman Cinta Negeri tersebut. Bersama Julia (17), Nabila Putri Maulida (17), Dea Sepira (15), Alnisya (18), Marsalia (16), Nanda (18) dan Johan (17), mereka mulai mendesain dan mengumpulkan barang-barang bekas yang bisa dimanfaatkan lagi.

"Ini dulu taman kosong, sekarang jadi tempat bermain saat siang hari. Kalau malam anak-anak akan kumpul untuk belajar bersama," jelas dia.

2. Manfaatkan barang bekas buat PLTB Mini

Salah satu remaja putri mencoba menghidupkan lampu hasil PLTB (IDN Times/Rangga Erfizal)

Untuk mendesain tempat belajar saat malam hari, delapan remaja putra dan putri tersebut harus memikirkan cara mendapatkan penerangan yang hemat energi. Mereka membuat Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau yang kerap disebut tenaga angin.

Berbekal bambu, mangkuk bekas, generator kipas angin tak terpakai, dan baterai accu bekas serta inverter 35 watt, mereka mulai melakukan eksperimen pembuatan PLTB mini.

"Tenaga angin akan diserap oleh aki lalu dialirkan ke inverter dengan daya 35 wat dan tegangan 220 volt akan menghasilkan penerangan yang tahan sampai delapan jam. Biasanya kita hidupkan saat masuk Magrib sampai dini hari," ungkap dia.

3. Taman juga dihiasi sayur dan buah

PLTB yang dibuat dengan mengandalkan angin (IDN Times/Rangga Erfizal)

Butuh dua pekan merampungkan taman itu menurut Ayu. Pertama-tama, mereka mengerjakan taman dan desain tempat lalu seiring pengerjaan mulai mengoperasikan PLTB.

Mereka juga memanfaatkan barang bekas lain seperti besi, kayu, sepatu boot, dan botol bekas untuk ditanami sayur-sayuran maupun buah-buahan, sehingga semakin menambah asri lingkungan taman.

"Kami tanami sayur kangkung, cabai, pakcoy, terong, kemangi, kisik, melon, dan masih banyak lagi," jelas dia.

Baca Juga: Operasi Komersial 3 Bulan, Produksi Listrik PLTB Tolo Makin Meningkat

Berita Terkini Lainnya