TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Urbanisasi di Palembang Memicu Angka Kemiskinan Meningkat

Orang datang dari desa tercatat sebagai pengangguran baru

Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Palembang, IDN Times - Berdadasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel), angka kemiskinan di Palembang masih tinggi dengan persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 11,34 persen dari total penduduk 1.656.073 jiwa.

Menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Ratu Dewa, tingginya angka kemiskinan bisa terjadi karena banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi atau perpindahan warga desa ke kota.

"Urbanisasi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi besarnya angka kemiskinan di Palembang," tegasnya, Senin (16/5/202).

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang di Sumsel Menganggur, Dominan Lulusan SMK

1. Beragam motif kedatangan warga desa ke Palembang

Sekda Palembang, Ratu Dewa (IDN Times/Dok. Kominfo Palembang)

Apalagi dari catatan BPS, data menyeluruh TPT di Sumsel pada Februari 2022 berada di angka 4,74 persen dari keseluruhan jumlah angkatan kerja sebanyak 4,40 juta orang.

"Mereka yang datang itu tercatat dalam data sebagai pengangguran baru. Itulah yang membuat angka kemiskinan terus meningkat," kata dia.

Dewa menyebut, ada berbagai motif masyarakat melakukan urbanisasi ke Palembang. Yakni mulai dari hanya melintas untuk keperluan dagang hingga memutuskan bermukim dan menetap.

"Kondisi ini sudah berlangsung lama dan merupakan wajar, karena Palembang ini ibu kota Sumsel sekaligus kota penyedia jasa," timpalnya.

Baca Juga: Transmigran Picu Pengangguran Meningkat di Palembang

2. Pemkot Palembang masih mengevaluasi penurunan angka kemiskinan

Ilustrasi warga miskin (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Walaupun angka kemiskinan di Palembang dianggap wajar, Pemkot terus berupaya untuk menekan jumlah pengangguran dan mencari penyebab persentase kemiskinan kian meningkat.

Dewa juga berharap, upaya Pemkot mendapatkan dorongan dari instansi terkait lintas sektoral atau organisasi lainnya. Sebab urbanisasi dan pengentasan kemiskinan disebutnya sebagai masalah bersama.

“Masalah ini juga menjadi pembahasan dalam Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia. Sumsel fokus pada program penurunan angka kemiskinan yang saat ini sedang dievaluasi bersama,” kata dia.

Baca Juga: 390 Ribu Warga Sumsel Kena PHK Akibat COVID-19

Berita Terkini Lainnya