TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Keputusan Masuk Sekolah, IDAI Palembang Minta Jaminan Pemerintah

Pemkot harus punya kesiapan ekstra

Ilustrasi sekolah dari rumah. IDN Times/Rosa Folia

Palembang, IDN Times - Ikatan Dokter Anak Indonesia wilayah Sumatera Selatan (IDAI Sumsel) menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mematangkan keputusan masuk sekolah saat tahun ajaran baru.

Ketua IDAI Sumsel, dokter Silvia Triratna mengatakan, belum ada jaminan anak-anak terhindar dari COVID-19 saat tatap muka di sekolah mulai dilaksanakan. Apalagi kasus positif di Bumi Sriwijaya masih mengalami peningkatan.

"Kami mohon pikirkan lagi untuk kembali membuka aktivitas siswa di sekolah. Aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) harus ada jaminan, apalagi kasus COVID-19 belum menurun dan masih tinggi-tingginya di Sumsel," ujarnya, Rabu (3/6).

Baca Juga: Menko PMK Perkirakan Siswa Masuk Sekolah Awal 2021, Bukan Juli 2020

1. Desak Pemkot Palembang penuhi prasarana kesehatan di sekolah

Ilustrasi sekolah dari rumah. IDN Times/Arief Rahmat

Silvia mengatakan, selain menjamin kesehatan siswa saat masuk sekolah, Pemkot Palembang mesti memiliki kesiapan ekstra memperhatikan wilayah yang akan melangsungkan KBM. Termasuk melengkapi sarana maupun prasarana.

"Lihat juga apakah sarana dan prasarana pendidikan sudah siap untuk menunjang diadakannya kembali pembelajaran secara tatap muka. Serta keyakinan dari pemerintah menjamin tidak akan ada risiko penularan (COVID-19) di sekolah," kata dia.

2. Siswa sekolah belum paham bahaya COVID-19

Ilustrasi sekolah dari rumah. IDN Times/Arief Rahmat

Sambung Silvia, COVID-19 cukup rentan menjangkiti anak-anak. Terutama mereka yang di tingkat TK dan SD. Tak jauh berbeda juga bagi pelajar SMP maupun SMA, mereka turut berisiko jika timbul klaster baru di sekolah.

"Secara umum para pelajar memiliki kesadaran yang rendah terhadap risiko dari suatu hal. Termasuk dengan risiko penularan virus, yang bisa saja terjadi kapanpun dan di manapun. Kategori anak-anak mulai 0-18 tahun dan pelajar SMA masuk di dalamnya, yang kebanyakan belum terlalu paham tentang bahaya ini," sambung dia.

Baca Juga: Kemenag Pastikan Rumah Ibadah Dibuka Meski Masih PSBB Palembang 

3. Minta jam KBM di sekolah dipersingkat

Ilustrasi belajar dari rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Kalaupun akhirnya KBM di sekolah harus kembali seperti semula, pihak IDAI Sumsel meminta tiap sekolah melakukan uji kelayakan. Seperti penilaian terhadap sekolah yang memenuhi kriteria penerapan keamanan COVID-19.

"Jam belajar sebaiknya jangan terlalu lama, karena sulit mengawasi siswa. Kalau sekolah benar-benar dibuka, baiknya orangtua dan guru mengedukasi anaknya. Mewanti-wanti betul tentang bahaya penularan virus corona," jelas Silvia.

Baca Juga: Palembang Menuju New Normal, Disdik: Belajar di Rumah Diperpanjang

Berita Terkini Lainnya