TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seragam Putri Paskibraka Sumsel Harus Dijahit Ulang, Ini Alasannya   

90 persen anggota Paskibraka Sumsel mengenakan hijab

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Palembang, IDN Times - Sebenarnya seragam untuk Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sumatera Selatan (Sumsel) yang akan tampil pada upacara puncak HUT RI di Istana Gubernur Sumsel 17 Agustus mendatang sudah disiapkan.

Namun, karena adanya perubahan aturan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), bahwa pakaian putri harus sama rata yakni mengenakan celana untuk yang berhijab, jadi seragam Paskibraka Sumsel juga harus diubah.   

"Seragam sudah siap semua. Tapi kita baru dapat informasi ada perubahan dari Kemenpora, bahwa pakaian putri harus sama rata yakni mengenakan celana untuk yang berhijab. Semua sudah disiapkan kita akan mengikuti aturan, sudah mengontak penjahit," kata Wakil Ketua Pantia Paskibraka Sumsel tahun 2019, Hunce Hamzah, Kamis (1/7).  

1. Baru menerima informasi tanggal 25 Juli

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Saat dibincangi IDN Times usai pembukaan pelatihan Paskibraka Sumsel tahun 2019 di Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC), Kamis (1/7), Hunce Hamzah mengungkapkan, adanya pemberitahuan perubahan seragam baru tersebut diterima Paskibraka Sumsel pada tanggal 25 Juli lalu. 

"Padahal pakaian sebelumnya sudah jadi dan siap pakai. Tapi ada konfirmasi, dapat info bahwa katanya seragam yang putri harus memakai celana bukan rok,"  ungkap dia.

2. Tahu ada pemberitahuan tapi belum resmi

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Hunce melanjutkan, sebelum informasi itu sampai, pihaknya tidak mengubah seragam sama sekali.

"Ada pemberitahuan tapi belum secara resmi, apakah sudah ada aturan atau kewajiban. Intinya kalau memang harus diubah, kita sudah mulai menjahit seragam baru," ujar dia.

Sebelumnya, peraturan perubahan seragam putri diberitahukan Kemenpora untuk menyelaraskan pakaian di semua provinsi di Indonesia, dan penggunaan celana panjang oleh anggota Paskibraka Nasional 2019 putri ini masuk di dasar hukum, yakni Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2018 Tentang Tata Pakaian pada Upacara Kenegaraan dan Acara Resmi.

3. Provinsi Aceh sudah lebih dulu terapkan seragam celana untuk putri

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Disampaikan Hunce, pemakaian seragam celana untuk putri yang berhijab memang sudah diterapkanselama ini oleh Provinsi Aceh. 

"Setahu saya, celana memang dipakai tapi baru Aceh. Kalau untuk menyelaraskan dengan aturan berlaku, tentu kami terima," kata Hunce.

"Anggota kita ada 90 persen yang mengenakan hijab. Paling ada 4-5 orang saja yang tidak, tapi sebenarnya kalau untuk kerapian memang lebih baik dipandang mengenakan rok untuk putri. Aturan pakaian rok putri itu, pemakaiannya yakni mereka memakai leging berwarna putih polos kemudian ditambah rok, baru memakai kaos kaki," jelasnya.

Baca Juga: Ini Dasar Hukumnya! Mengapa Paskibraka Putri Pakai Celana Panjang 

4. Anggota Paskibraka Sumsel diambil dari siswa dan siswa seluruh kabupaten/kota

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Hunce menuturkan, pemilihan anggota Paskibraka Sumsel 2019 sudah dilakukan melalui tahap seleksi. Mereka semua berjumlah 50 orang yang diambil dari seluruh siswa dan siswi se Sumsel.

"Seharusnya apabila mengikuti jatah, ada 1 siswa dan siswi setiap 17 kabupaten di Sumsel. Karena dengan sistem seleksi, ada kabupaten yang tidak masuk dan ada di antaranya satu kabupaten lebih dari dua orang," tuturnya.

Sementara, untuk pasukan 45 berasal dari gabungan anggota TNI dan Polri yang berjumlah 57 orang. "Dari 31 Juli sampai hari H 17 Agustus kita latihan di Wisma Atlet JSC dan Griya Agung. Untuk di Griya Agung kita mulai latihan tanggal 5 Agustus," sambungnya.

Berita Terkini Lainnya