Manfaatkan Lahan Minim, Warga Palembang Budidaya Lele Bioflok Mandiri
Lebih hemat hingga 50 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Seorang warga Palembang yang tinggal di Jalan Sukabangun II, Lorong Pendidikan, Palembang, mulai membudidaya lele secara mandiri dengan memanfaatkan lahan minim. Ia mengaplikasikan sistem budidaya yang mengandalkan pakan mikroba.
Selain mengurangi kebutuhan lahan, sistem yang disebut bioflok itu mampu menggenjot produktivitas hingga mendapatkan keuntungan besar. Bahkan karena banyak mendapat respon positif, kolam lele bioflok lebih populer di kalangan peternak ikan.
"Keuntungan bioflok dibandingkan budidaya seperti biasa lebih hemat pakannya, bahkan hingga 50 persen. Karena pakan lele berasal dari fermentasi probiotik (bakteri yang bisa jadi pakan ikan)," ujar Puwardi, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: Nikmati Bunga Jengger Ayam di Taman Celosia Palembang, Pas Buat Selfie
1. Budidaya lele bioflok bisa dikembangkan seukuran 5-6 sentimeter
Selain menguntungkan, budidaya lele bioflok juga lebih mudah. Sebab lahan yang digunakan menjadi sangat sederhana. Kolam lele bioflok berbentuk lingkaran dengan diameter standar tiga meter, namun semakin luas kolam tersebut tentu produksinya kian bertambah.
Secara teknis, budidaya lele bioflok lebih banyak mengandalkan perawatan ikan dengan memanfaatkan oksigen dan mikroorganisme, hingga mampu meningkatkan nilai kelancaran pakan sehari-hari.
"Benih lele bisa dibudidaya mulai dari ukuran minimal 5-6 sentimeter. Lele tetap mendapat pakan pelet, namun karena sistem bioflok maka lebih banyak dari mikroba melalui oksigen air yang berada dalam kolam," jelas dia.
Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Hias Bagi Pemula Hingga Tips Breeding Cepat