TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Rasa Haru Lilis Karlina, Anak Buruh Tani Jadi Paskibraka Sumsel   

Gubernur Sumsel langsung jemput orangtua Lilis di Baturaja

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Palembang, IDN Times - Lantunan lagu Padamu Negeri yang mengiringi pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sumsel, menjadikan suasana Pendopoan Griya Agung, Kamis (15/8), mendadak haru biru. 

Dalam hening dan harunya suasana tersebut, ada satu anggota putri Paskibraka Sumsel, Lilis Karlina, yang gesturnya tampak berbeda dengan anggota lainnya. Tampak jelas raut wajah yang letih dan tatapan mata seolah kosong.

Saat IDN Times menyapa dan berbincang sebentar dengan Lilis, ternyata benar ada rasa sedih yang mendalam dalam diri siswi kelas XI IPA I MAN 1 Baturaja itu. Karena, hanya orangtuanya yang tidak hadir pada acara pengukuhan tersebut.

"Karena gak ada orangtua ke sini. Orangtua gak mampu dateng melihat pengukuhan. Temen-temen yang lain didampingi, hanya saya yang sendiri," ujarnya, setelah resmi menjadi Paskibraka Sumsel tahun 2019, Kamis (15/8).

1. Lilis sadar kedua orangtuanya tak mampu hadir diacara pengukuhan

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Terlahir dari orangtua yang bekerja sebagai buruh tani, Lilismengaku bangga dengan semua kondisi yang sudah dirasakannya. Anak kedua dari tiga bersaudara itu justru tegar, walau ada rasa sedih.

"Kedua orangtua saya hanya buruh tani. Makanya gak mampu kesini, mereka dibayar perhari. Dalam satu hari, pendapatan Rp50.000, itu juga belum tentu pasti," tutur dara kelahiran tahun 2003 itu.

2. Perjalanan ke Palembang dibiayai Dispora OKU

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Menurut Lilis, saat terpilih menjadi bagian dari Anggota Paskibraka Sumsel inilah, dia menginjakkan kakinya pertama kali ke Kota Palembang.

"Bisa sampe ke sini karena dibiayai Dispora, kalau enggak dikasih gak mungkin sampai. Karena jujur memang tidak mampu," ujarnya.

"Biaya dari tempat saya ke Palembang Rp90.000, itu belum PP (pulang-pergi), terus untuk makan di sini bagaimana. Makanya orangtua saya tidak ada," sambungnya.

Baca Juga: Demi Kesehatan, Paskibraka Sumsel Dilarang Mengonsumsi Makanan Ini

3. Paskibraka sudah jadi cita-cita sejak kecil

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Keberhasilan paskibra yang baru berulang tahun pada 12 Agustus kemarin menceritakan, doa dan pesan dari orangtua lah yang membawanya bisa masuk jadi bagian Paskibraka Sumsel.

"Pesen bapak saya harus jadi orang jujur untuk bisa berhasil. Alhamdulillah cita-cita saya tercapai walaupun hanya sampai di Sumsel. Sebenarnya keinginan saya bisa menjadi Paskibraka Nasional," ungkapnya.

"Selain membuat orangtua bangga, alasan jadi paskribaraka awalnya karena melihat di TV, banyak orang berbaris pakai seragam putih, itu waktu SD. Saya penasaran, ternyata itu paskibraka. Sejak saat itu, saya tertarik dan niat dari hati, mulai SMP belajar tata cara, kemudian SMA akhirnya saya masuk ke organisasi sampai akhirnya terpilih mewakili kabupaten," kata gadis kelahiran Negeri Agung ini.

Berita Terkini Lainnya