HWDI Sumsel: Ribuan Disabilitas Tak Terima Bantuan Pemerintah
Penyandang disabilitas se-Indonesia capai 21 juta jiwa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Sumatra Selatan (HWDI DPD Sumsel), Hikmah Miliana mengungkapkan, penyandang disabilitas di Tanah Air sulit mendapat bantuan dari pemerintah pusat maupun pimpinan daerah.
Menurutnya, kondisi itu disebabkan oleh keterbatasan penyandang disabilitas mengurus identitas diri. Apalagi identitas merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki bagi orang yang akan menerima bantuan pemerintah.
"Ada ribuan disabilitas tak terima bantuan pemerintah karena mereka sulit mengurus identitas. Ada disabilitas yang kondisinya berat gak bisa kemana-mana, tidak memiliki data diri, sehingga mereka tidak mendapatkannya," kata Hikmah, usai menghadiri kegiatan perekaman KTP disabilitas di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Budi Karsa Palembang, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga: Semangat Komunitas Kreatif Disabilitas Ciptakan Kreasi Tas Khas Sumsel
1. Bantuan sosial bagi disabilitas hanya diberikan jika ada pendampingan
Menurut Hikmah berdasarkan pendataan terakhir, penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 21 juta jiwa. Sedangkan di Sumsel jumlahnya mencapai ribuan orang. Jika dihitung rata-rata tiap kabupaten dan kota di Sumsel, setiap wilayah ada sekitar 200-300 orang penyandang disabilitas.
"Kalaupun ada bantuan sosial dari pemerintah, itu karena mereka dalam pendampingan lewat organisasi bukan mandiri. Makanya banyak dari mereka yang tertinggal bansos," ungkap dia.
Baca Juga: 263 Penyandang Disabilitas di Palembang Rekam Data e-KTP