Evaluasi Pendidikan Daring di Palembang, Hampir Setahun Belajar Online
Dilema belajar daring di tengah pandemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Hampir setahun kegiatan belajar di Palembang dilakukan lewat daring (dalam jaringan) sejak April 2020, sesuai ketetapan berdasarkan penetapan SK 4 Menteri yakni Menteri Agama, Pendidikan, Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan.
Menghadapi cara belajar online, sejumlah pelaku pendidikan mulai mengevaluasi pola mengajar yang efektif di tengah pembatasan tatap muka. Menurut Kepala Biro Humas dan Promosi Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, sekaligus sosok akademisi pendidikan Sumsel, Isabella, menganggap wajar jika teknik mendasar sistem ajar melalui perubahan.
"Ada fenomena menarik yang menjadi kerja keras bersama menanggulangi masalah ini, tidak semua masyarakat menerima (belajar daring). Saya menganggap ini masa peralihan dalam pembelajaran jarak jauh, membutuhkan penyesuaian, adaptasi, baik dari mahasiswa, siswa, terlebih lagi guru atau dosennya," ujarnya dalam Outlook Series Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, Senin (25/1/2020).
Baca Juga: Disdik Palembang Minta Sekolah Libatkan Guru BK Saat Belajar Daring
1. Belajar daring jadi wajah baru pendidikan di Sumsel
Teknis belajar daring memang harus bekerja sama, baik dari pemerintah dan instansi pendidikan dalam menghadapi sistem ajar online. Isabella menyebut, kondisi pendidikan sekarang membuat banyak orang dilema bagi orangtua, tenaga pengajar, bahkan siswa ataupun mahasiswa.
"Lama kelamaan, perlahan, belajar daring menjadi wajah baru pendidikan di Indonesia khususnya di Sumsel," kata dia.
Ia mengatakan, ada sekolah yang memberi intensif materi salah satunya sekolah IGM, jadwal belajar diubah ke Zoom Meeting. Ada pula guru yang memakai Google Classroom, ada yang pakai e-learning, dan berbagai aplikasi lain yang bisa dipakai.
"Namun tidak demikian dengan sekolah lain. Ada sekolah yang anaknya itu tidak dapat apa-apa, akhirnya orangtua memanggil guru privat, di sini perlu pemerintah tahu kesiapan lembaga pendidikan terutama guru yang harus up to date, melek teknologi," timpalnya.
Baca Juga: Curhat Kepsek Filial Palembang, Pilih Belajar Tatap Muka Demi Siswa
Baca Juga: Cetak Kartu Kuning Bisa Online, Buka Situs Disnaker Palembang