TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Atlet Sumsel Mengeluh 8 Bulan Tak Gajian, Sebut KONI Tak Peduli

Dari sebelum pandemik COVID-19

Ilustrasi atlet gulat Indonesia (IDN Times/Dokumen pribadi)

Palembang, IDN Times - Atlet Sumatera Selatan (Sumsel) cabang olahraga gulat, mengeluhkan gaji bulanan yang belum dibayar oleh pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel.

Menurut Ronald L Toruan, sudah lebih dari setengah tahun ia dan tim tidak menerima gaji. Padahal atlet dari cabor gulat di Sumsel hanya dua orang. Dirinya dan rekan, Kuanto, merupakan atlet berpotensi tinggi menyumbang medali untuh olahraga Sumsel.

"Dari sebelum pandemik COVID-19 sudah delapan bulan belum terima (gaji), termasuk 6 bulan tahun ini dan 2 bulan terakhir sebelumnya," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (30/6).

1. Pembayaran gaji tahun lalu sempat terlambat 3 bulan

Ilustrasi atlet gulat Indonesia (IDN Times/Dokumen pribadi)

Ronald mengungkapkan, biasanya keterlambatan pembayaran gaji atlet paling lama sekitar 3 bulan. Namun sejak pergantian pengurus baru, pembagian hak atlet menjadi lebih lama dan tidak direspon oleh KONI Sumsel.

"Tahun tahun lalu pernah juga tertunda, tapi paling lama 3 bulan dibayarkan. Yang sekarang belum ada kejelasan. Walaupun tidak digaji, tapi fokus kami hanya latihan," ungkap dia.

2. Atlet Sumsel masih fokus melalukan latihan

Situasi kantor KONI Sumsel di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Penundaan pencairan gaji ini, kata Ronald, membuat ia dan rekan resah. Apalagi sebagian besar atlet Sumsel termasuk dari cabor gulat menggantungkan hidup dari gaji bulanan.

"Mengharapkan dari gaji sudah pasti, namanya hak. Sekarang kami masih melakukan kegiatan latihan saja walaupun sangat resah dan galau gaji tak kunjung cair," katanya.

3. Tuding pengurus KONI Sumsel tidak perduli

Ilustrasi KONI Sumsel melakukan rapat virtual (IDN Times/Humas KONI Sumsel)

Ronald menerangkan, pihaknya mengungkap rasa kecewa karena KONI Sumsel tampak tidak memedulikan usaha dan kerja keras para atlet.

"Infonya mereka para pegawai di KONI sudah gajian, sementara atlet belum sama sekali. Mereka tidak peduli dengan atlet," terang Ronald.

Berita Terkini Lainnya