TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menko PMK Perkirakan Siswa Masuk Sekolah Awal 2021, Bukan Juli 2020

Pemerintah tak ingin tergesa-gesa buka sekolah saat pandemik

Ilustrasi meja dan kursi sekolah (pexels)

Palembang, IDN Times - Pemerintah berencana membuka kembali sekolah pada 15 Juni 2020 di tengah pandemik COVID-19. Namun Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tidak ingin tergesa-gesa membuka sektor pendidikan.

Pemerintah kata Muhadjir belum dapat memastikan kapan sektor pendidikan kembali dibuka. Namun berdasarkan skenario yang sudah dirancang, sekolah baru akan dibuka paling cepat di akhir tahun atau bahkan awal tahun 2021 mendatang.

"Itu hanya ancar-ancar saja. Kalau menurut kalender itu pertengaham Juli, tapi Kemenko PMK tidak merekomendasikan skenario masuk sekolah pada waktu tersebut," kata Muhadjir di sebuah acara diskusi melalui telekonferensi yang dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Sabtu (30/5).

Baca Juga: Daftar PPDB SD di Palembang Lewat Online, Catat Jadwalnya

1. Pendidikan menjadi sektor terakhir yang dibuka

IDN Times/Bagus F

Menurut Muhadjir, pendidikan menjadi sektor terakhir yang akan dibuka pasca kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemerintah katanya melakukan hal itu untuk mengantisipasi agar anak-anak tidak terpapar COVID-19.

"Dibandingkan sektor-sektor yang lain, kemungkinan sekolah adalah sektor yang paling terakhir. Mengingat risikonya tidak bisa dihitung dengan mudah akibat dari pengurangan pembatasan atau pembukaan sekolah," sebutnya.

Baca Juga: Siswa di Palembang Masuk 15 Juni, Sekolah Terapkan Sistem Ganjil-Genap

2. Belajar dari rumah memberi kesempatan orangtua perkuat pendidikan di dalam keluarga

Ilustrasi (IDN Times/Yogi pasha)

Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama dari Kemenko PMK, Agus Sartono, mempertegas skenario yang paling moderat untuk belajar mengajar tatap muka pada akhir Agustus atau awal September. 

"Kalau di akhir Juli sudah 0 (nol), tapi akan lebih baik di akhir Desember. Worst scenario-nya sampai akhir Desember belajar mengajar dari rumah," ungkapnya.

Bagi Agus, penundaan membuka sekolah bagi pelajar di tengah pandemik tak hanya sekedar melindungi generasi bangsa. Tapi mendorong orangtua memperkuat pendidikan di dalam keluarga.

"Pada prinsipnya tidak hanya belajar online, tapi bisa guru memantau, kunjungan guru ke murid dengan memikirkan physical distancing. Yang jelas kita tidak ingin seperti di Perancis dan Korea Selatan yang membuka sekolah kemudian banyak murid terpapar," ucapnya.

Baca Juga: New Normal Bakal Jadi Petaka, IDI Minta PSBB Palembang Diperpanjang 

Berita Terkini Lainnya