TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahan Eks Tambang Batu Bara Sawahlunto Disulap Jadi Taman Kehati

Emil Salim dorong Taman Kehati menjadi kawasan pencadangan

(Ilustrasi Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto) Dokumentasi Pemkot Sawahlunto

Padang, IDN Times - Sumatra Barat (Sumbar) bakal memiliki ikon Taman Kehati pertama yang dibuat dari pemanfaatan lahan eks tambang batu bara seluas 24 hektar.

Alih fungsi kawasan bekas galian tambang batu bara menjadi kawasan pencadangan sumber daya hayati lokal ini, bisa terwujud berkat kerja sama Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, dan Pemerintah Kota Sawahlunto.

Baca Juga: Rehabilitasi Gambut Pulihkan Ekosistem dan Ekonomi Warga Muba

1. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati

pexels.com

Pendiri KEHATI, Emil Salim, menyampaikan rakyat yang menderita akibat pola pembangunan resource exploitative pada masa lalu melestarikan keanekaragaman hayati menjadi resource enrichment.
 
“Alam Kota Sawahlunto ini kita pulihkan. Pikiran manusia juga kita pulihkan. Ini adalah jawaban atas terkurasnya sumber daya alam Sawahlunto,” kata Emil, Selasa (17/52022).
 
Emil menyebutkan, pembangunan Taman Kehati nantinya diharapkan mampu mendorong perkembangan model pembangunan di kawasan bekas tambang yang berwawasan lingkungan, serta menjadi sarana yang bermanfaat bagi masyarakat.
 
“Salah satu komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati melalui konservasi in-situ dan ex-situ, salah satunya dengan pembangunan taman Taman Kehati,” sebutnya.

2. Sudah direncanakan sejak 2019 lalu

(Guru besar Universitas Indonesia Emil Salim) www.medcogroup.id

Emil juga menjelaskan, Yayasan KEHATI bersama Pemerintah Kota Sawahlunto pada tahun 2019 membentuk Taman Kehati. Bahkan sepanjang 2020, kegiatan studi dan focus group discussion dengan kelompok masyarakat dan Dinas Lingkungan Hidup pun sudah dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah Master Plan Taman Kehati Sawahlunto.
 
“Dipilihnya Kota Sawahlunto telah melalui berbagai pertimbangan, antara lain Kota Sawahlunto merupakan kota industri tambang batu bara sejak 1892 dan ditetapkan sebagai World Heritage City oleh UNESCO pada 2019,” ungkap Emil.

3. Merealisasikan potensi untuk masa depan

Ilustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

KEHATI memandang area bekas tambang merupakan potensi untuk masa depan bila dijadikan pencadangan sumber daya hayati lokal. Sebagai kota bekas tambang, Kota Sawahlunto juga memiliki area reklamasi yang cukup luas. Pemerintah Kota Sawahlunto mempunyai visi ingin mewujudkan wilayah bekas tambang menjadi kota wisata, budaya. dan lingkungan hidup.
 
Pencanangan Taman Kehati di Sawahlunto ini rencananya akan diselenggarakan pada 8 Juni 2022, dan dikaitkan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni, serta ulang tahun Emil Salim.

Baca Juga: Ali Goik Ajak Warga Sumsel Lestarikan Alam Lewat Lagu

Berita Terkini Lainnya