Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rektor Universitas IBA Palembang, Tarech Rasyid bersama civitas akademika IBA menyerukan petisi untuk pemerintah dan aparat negara. (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • Tarech Rasyid menegaskan pentingnya menjaga bansos agar tidak disalahgunakan oleh politisi dan aparatur negara untuk kepentingan elektoral.
  • Ia mengkritik pemerintahan saat ini yang dianggap mengabaikan nilai Pancasila dan UUD 1945, serta keputusan MKMK dan DKPP yang dinilai melanggar etika.
  • Tarech juga memperingatkan bahwa keputusan penguasa saat ini semakin melenceng dari cita-cita reformasi, merenggut kebebasan demokrasi yang sudah diraih pada 1998.

Palembang, IDN Times - Kegamangan akan perjalanan bangsa setelah 25 tahun reformasi disampaikan Civitas Akademika Universitas IBA dalam Petisi Sriwijaya. Menurutnya wajar jika masyarakat bertanya-tanya soal alat kekuasaan yang digunakan semaunya oleh pemerintah, termasuk persoalan bantuan sosial (Bansos) yang mencederai demokrasi.

"Gak salah juga dengan persepsi yang muncul. Orang menafsirkan ada politisasi pada bantuan sosial," ungkap Rektor IBA Palembang, Tarech Rasyid, Rabu (7/2/2024).

Editorial Team

Tonton lebih seru di