Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Puluhan Ternak di Mentawai Terinveksi Virus Jambrena, 47 Mati

Ilustrasi sapi (Foto: IDN Times)
Ilustrasi sapi (Foto: IDN Times)
Intinya sih...
  • 47 ekor ternak mati karena virus Jambrena di 4 desa
  • Tidak diketahui awal penyebaran virus, tim turun untuk pengambilan sampel
  • Pemerintah meminta vaksin untuk mencegah penularan virus ke ternak lainnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Puluhan ternak di Kabupaten Kepulauan Mentawai mati akibat terinveksi virus Jambrena.

"Hingga hari ini sudah ada sebanyak 47 ekor ternak warga yang mati karena terinveksi virus Jambrena ini," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura saat dihubungi IDN Times, Senin (22/9/2025).

Ia mengungkapkan, puluhan ternak yang terinveksi virus Jambrena itu telah diketahui sejak Agustus 2025 silam dan sampai saat ini masih terus merebak di beberapa wilayah.

1. Sebanyak 4 desa terinveksi virus Jambrena

Bule, sapi untuk kurban Presiden Prabowo (Foto: Istimewa)
Bule, sapi untuk kurban Presiden Prabowo (Foto: Istimewa)

Hatisama mengungkapkan, 47 ekor ternak warga yang terinveksi virus Jambrena tersebut merupakan milik warga yang ada di 4 desa yang berbeda.

"Pertama di Desa Sipora Jaya Satu, Tuapejat, Desa Samanganyak dan di Kecamatan Sikakap ada juga," katanya.

Menurutnya, jumlah hewan ternak yang mati karena terinveksi virus Jambrena di Kabupaten Kepulauan Mentawai terus bertambah setiap harinya.

"Jumlahnya terus bertamabah hingga saat ini. Mudah-mudahan nanti tidak ada lagi ternak warga yang tertular setelah ini," katanya.

2. Bagaimana awal mulanya penyebaran virus Jambrena di Mentawai?

Ilustrasi sapi (Foto: IDN Times)
Ilustrasi sapi (Foto: IDN Times)

Hatisama mengatakan, ia tidak mengetahui pasti bagaimana awal mulanya ternak yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai itu tiba-tiba mati mendadak.

"Setelah mendapatkan laporan tentang ternak warga yang mati itu, kami langsung menurunkan tim untuk mengambil sampel darah dan lainnya," katanya.

Ia mengungkapkan, setelah dilakukan pengecekan di laboratorium baru diketahui bahwa ternak tersebut mati karena terinveksi virus Jambrena itu.

3. Apa yang dilakukan pemerintah?

Ilustrasi sapi perah (Foto: IDN Times)
Ilustrasi sapi perah (Foto: IDN Times)

Setelah memastikan kematian ternak karena virus Jambrena, Hatisama langsung meminta vaksin kepada Pemprov Sumbar agar ternak lainnya tidak tertular.

"Kemarin sudah datang sekitar 500 dosis vaksinnya dan hari ini tim di lapangan sudah mulai mendistribusikannya ke ternak-ternak yang ada di dekat sini dulu," katanya.

Menurutnya, jumlah vaksin yang sudah diberikan oleh Pemprov Sumbar tersebut masih belum cukup untuk menangani semua ternak yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Untuk jumlah ternak di sini berkisar pada angka 900-an dan vaksin itu harus diberikan 2 kali dosis. Kami berharap Pemprov bisa memberikan tambahan lagi nantinya," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Kadishub Sumsel Tegaskan Imbauan Penggunaan Strobo Harus Dipatuhi

22 Sep 2025, 16:16 WIBNews