Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemko Padang Temukan 2 Ribu Lebih Warga Mengidap TBC

ilustrasi gejala TBC (Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Dinas Kesehatan Kota Padang temukan 2.122 kasus TBC hingga Juni 2024, setengah dari estimasi 4.838 kasus
  • 90,4% pasien TBC berhasil diobati pada 2023, tim percepatan penanggulangan TBC dibentuk untuk jaring kasus di sekolah, pesantren, tempat kerja, dan masyarakat
  • Kecamatan Koto Tangah merupakan daerah dengan kasus TBC paling banyak, lima puskesmas siap melakukan skrining di wilayah tersebut

Padang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), merilis temuan kasus Tuberculosis (TBC). Pj Sekda Kota Padang, Yosefriawan, menyebut hingga Juni 2024 tercatat ada 2.122 temuan kasus TBC. Angka ini setengah dari estimasi sebesar 4.838 kasus.

"Berdasarkan data Dinkes ada 16,4 persen berasal dari luar kota Padang, sementara itu 83,6 persen (1.773 kasus) berasal dari Kota Padang yang tersebar di 11 kecamatan. Kasus TBC menurut kelompok umur 20 persen pada anak usia 0 hingga 14 tahun, dan 80 persen pada usia 15 tahun ke atas," kata Yosefriawan, Rabu (10/7/2024)

1. Sebanyak 90 persen lebih pasien selesaikan pengobatan

Ilustrasi TBC. (Kemkes.go.id)

Yosefriawan bilang, keberhasilan pengobatan pasien TBC pada 2023 lalu sebanyak 90,4 persen karena menyelesaikan pengobatan, namun 5,4 persen putus berobat, meninggal 3,5 persen, pindah 0,5 persen, dan gagal pengobatan 0,2 persen.

"Upaya yang dilakukan untuk menangani kasus TBC dengan pembentukan tim percepatan penanggulangan Tuberklosis di Padang, kemudian melaksanakan penjaringan kasus TBC di sekolah, pesantren, tempat kerja dan rutan, serta faskes dan masyarakat Kota Padang," ujar Yosefriawan.

2. Kasus tertinggi di kecamatan Koto Tangah

ilustrasi rontgen dada pasien TBC (freepik.com/freepik)

Terpisah, Kepala Dinkes Padang, dr. Srikurnia Yati menjelaskan, kasus TBC paling banyak berada di Kecamatan Koto Tangah. Kecamatan ini merupakan daerah yang luas dan mempunyai penduduk yang padat. Terdapat lima puskesmas yang siap melakukan skrining di wilayah Koto Tangah.

"Sebanyak 2.122 kasus ini harus dilakukan pengobatan selama 6 bulan. Harapan kita semua pasien yang sudah positif itu dapat disembuhkan, sehingga tingkat persentase kesembuhan untuk Kota Padang mencapai 100 persen," ujar dr. Srikurnia.

3. Skrining tak pandang usia

google

Menurut Srikurnia Yati, skrining pengidap TBC sama sekali tidak memandang usia. Selagi ditemukan keluhan lebih dari dua minggu, maka pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap sampel dahaknya.

"Dibanding tahun lalu tercatat sekitar 3.800 temuan kasus TBC selama 2023. Jika dibandingkan dengan rentang waktu hingga Juni 2024 memang ada peningkatan. Skrining juga dilakukan di sekolah, pesantren, perusahaan, dan instansi pemerintah," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andri NH
EditorAndri NH
Follow Us