Korban Lahar Dingin Marapi: Jeritan Minta Tolong Terdengar Keras

- Peristiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi menyisakan trauma dan kesedihan mendalam bagi korban terdampak di Nagari Bukik Batabuah, Sumatra Barat.
- Banjir lahar dingin merusak banyak rumah warga, fasilitas umum, dan kendaraan, meninggalkan luka mendalam bagi para korban terdampak.
- Linda Wati, salah satu korban terdampak, memohon doa dan dukungan agar bencana ini tidak terulang kembali setelah 37 orang meninggal dunia dan 17 lainnya dilaporkan hilang.
Padang, IDN Times - Peristiwa banjir lahar dingin Gununf Marapi, Sumatra Barat (Sumbar) menyisakan duka mendalam dan trauma bagi para korban terdampak.
Di lokasi pengungsian SDN 08 Kubangduo, Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, para korban terdampak banjir lahar dingin masih merasakan trauma dan kesedihan yang mendalam.
Kawasan ini termasuk salah satu wilayah yang paling parah terdampak bencana. Banyak rumah warga, fasilitas umum, bahkan kendaraan mereka rusak parah terbawa arus banjir hingga ke atap rumah dan ke tengah sawah.
Bagi para korban, bencana ini merenggut harta benda dan meninggalkan luka mendalam. Linda Wati, seorang korban terdampak, menceritakan detik-detik mencekam saat bencana melanda kampung halamannya.
"Suara jeritan minta tolong terdengar keras saat lahar dingin menerjang di tengah malam," kenangnya, Senin (13/5/2024).
1. Jauh lebih dahsyat

Linda menambahkan bahwa terjangan banjir lahar dingin Gunung Marapi kali ini jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan peristiwa yang terjadi saat bulan puasa kemarin.
"Kejadiannya begitu cepat. Ini lebih parah dari sebelumnya," ujar Linda.
2. Butuh doa masyarakat Indonesia

Mewakili para korban, Linda memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar bencana ini tidak terulang kembali.
"Doakan kami, semoga ini yang terakhir. Jangan terulang lagi. Kami membutuhkan doa dan dukungan, agar selamat," kata Linda.
3. Korban meninggal mencapai 37 orang

Sebelumnya otoritas terkait merilis data terbaru perkembangan jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi. Hingga Senin 13 Mei 2024, tercatat sudah 37 terkonfirmasi meninggal dunia. Selain itu 17 warga dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian.
Dari 37 korban meninggal itu, 34 di antaranya telah teridentifikasi dan sebagian jenazahnya telah diambil oleh keluarga. Tiga korban masih belum teridentifikasi dan saat ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.