7 Jemaah Haji Embarkasi Palembang Wafat di Tanah Suci Karena Sakit Dapat Asuransi

- PPIH Kemenag Sumsel badalhajikan jemaah yang wafat
- Jemaah yang meninggal dunia karena kecelakaan juga mendapatkan asuransi
- Pembayaran asuransi haji akan diberikan ditjen pelayanan haji
Palembang, IDN Times - Kementerian Agama Sumatra Selatan (Kemenag Sumsel) mencatat sudah ada 7 jemaah haji Embarkasi Palembang wafat di Tanah Suci, dan bagi jemaah yang wafat karena sakit akan mendapatkan asuransi sesuai dengan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang dibayarkan.
"Empat jemaah di antaranya berasal dari Bangka Belitung dan tiga jemaah dari Sumsel," kata Humas Kemenag Sumsel sekaligus Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Palembang Abdul Qudus melalui keterangan rilis yang diterima, Minggu (8/6/2025).
1. PPIH Kemenag Sumsel badalkan ibadah haji jemaah yang wafat

Selain mendapatkan asuransi Bipih bagi jemaah yang meninggal dunia karena sakit, PPIH Embarkasi Palembang juga akan badalhajikan jemaah yang wafat. Badalhaji dilakukan langsung oleh petugas haji.
"Bipih yang dibayarkan jemaah haji Embarkasi Palembang Rp 54 juta. Jadi, mereka yang meninggal karena sakit akan diberikan asuransi Rp54 juta," jelasnya.
2. Jemaah yang meninggal dunia karena kecelakaan juga mendapatkan asuransi

Pemberian asuransi Bipih bagi jemaah haji tak hanya untuk jemaah yang wafat karena sakit. Jemaah jemaah yang meninggal dunia karena kecelakaan juga akan mendapat asuransi dua kali lipat dari Bipih.
"Untuk yang meninggal karena kecelakaan mendapatkan asuransi Bipih Rp 108 juta," kata dia.
3. Pembayaran asuransi haji akan diberikan Ditjen Pelayanan Haji

Sementara untuk pembayaran asuransi, lanjut Qudus, dilakukan pada saat operasional haji 2025 berakhir. Keluarga jemaah haji yang meninggal diminta untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
"Untuk pembayaran asuransi ini akan dilakukan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah," jelasnya.
4. Jemaah haji yang meninggal ada yang disebabkan karena kecelakaan

Diketahui, jemaah haji yang meninggal asal Sumsel adalah Najamuddin Abdul Syukur (63) dari kloter 9 asal OKU. Kemudian Sugito Adi Harjo (84) dari kloter 1 asal OKU Timur dan Paimin Karyo Sumito (83) dari kloter 5 asal OKU Timur. Sementara jemaah haji dari Babel yakni Tarmizi Azhari Usman (70) kloter 8, Bakri Junaidi Abas (58) dari kloter 6, dan Sahana Achmad Tiarim (66) kloter 6, dan Ismail Sani Aris (47) dari kloter 7.
Kemudian ada satu jemaah atas nama Tarmizi asal Kabupaten Bangka Belitung, meninggal disebabkan kecelakaan lalu lintas. Sementara enam jemaah lainnya meninggal karena sakit.