Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kematian Bocah SD di Pedamaran OKI

- Korban meninggal akibat dibekap oleh tersangka RY (20), yang membuatnya kekurangan oksigen dan meninggal.
- Tim forensik menemukan luka di tubuh korban, namun bukan itu yang menyebabkan korban tewas.
- Tersangka RY ditangkap setelah menculik, memerkosa, dan membunuh RA (6) warga Dusun 1 Desa Menang Raya.
Palembang, IDN Times - Tim Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang mengeluarkan hasil visum korban pembunuhan bocah sekolah dasar (SD) berinisial RA (6) di Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI). Dalam hasil visum tersebut tim dokter mengindikasikan bahwa korban terlebih dahulu dibunuh sebelum mengalami kekerasan seksual.
"Hasil pemeriksaan luar atau visum luar terhadap jenazah ditemukan kekerasan seksual di kemaluan korban," ungkap Dokter Forensik Indra Nasution di Palembang, Senin (28/7/2025).
1. Korban meninggal akibat dibekap

Indra menjelaskan, dari analisis forensik korban tewas usai dibekap oleh tersangka RY (20) hingga membuat nyawa korban melayang. Korban disinyalir tak dapat bernapas saat dibekap oleh tersangka.
"Ada bekas bekapan di hidung dan mulut korban, ini yang menjadi penyebab korban kekurangan oksigen dan membuatnya meninggal," jelas dia.
2. Tim forensik temukan luka di tubuh korban

Tim Forensik turut mensinyalir ada kekerasan lain yang dilakukan korban. Hal ini terlihat dari beberapa luka yang ditemukan di tubuh korban.
"Terdapat beberapa luka di bagian tubuhnya namun dipastikan bukan itu yang menyebabkan korban tewas," beber dia.
3. Polisi tangkap tersangka RY

Diberitakan sebelumnya, Tim Reskrim Polres OKI telah menangkap tersangka RY di Dusun 3 Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran. Tersangka diringkus setelah setelah menculik, memerkosa dan membunuh RA (6) warga Dusun 1 Desa Menang Raya pada Sabtu (26/7/2025). Kapolres OKI AKBP Eko Rubiyanto mengatakan, sebelum kejadian, pelaku bertemu korban di pasar dan mengimingi korban dengan snack (jajan) agar mau mengikutinya.
Korban kemudian dibawa ke lokasi (TKP) semak-semak dan direbahkan. Lalu mulut korban dibekap dan dicekik," ujarnya dalam press release, Minggu (27/7/2025). Melihat korban tak berdaya, tersangka lantas memerkosanya sebanyak dua kali. Usai melampiaskan nafsunya, korban ditinggalkan begitu saja dan tersangka pulang ke rumahnya.
"Alasan tersangka melakukan hal tersebut karena kepingin beristri. Selain itu, tersangka juga sering menonton video porno hingga memicu aksi tindak pidana asusila tersebut," bebernya.