Bulog Sumbar Belum Serap Panen Jagung, Apa Alasannya?

- Bulog Sumatra Barat fokus serap gabah dan beras, belum serap panen jagung sejak awal 2025
- Target serapan panen jagung di Sumatra Barat sebanyak 20-40 ribu ton sepanjang tahun 2025
- Kendala harga jagung tinggi, sulit serap panen petani yang sedang dalam tahap pengolahan sawah untuk penanaman padi
Padang, IDN Times - Badan Urusan Logistik (Bulog) perwakilan Sumatra Barat masih belum melakukan serapan panen jagung yang ada di daerah tersebut sejak awal tahun 2025.
"Memang belum kita lakukan, karena kita fokus pada penyerapan gabah dan beras," kata Kepala Kantor Perwakilan Bulog Sumatra Barat, Darma Wijaya, Selasa (15/4/2025).
Ia mengungkapkan, serapan panen jagung yang ditetapkan tersebut akan mulai dilakukan secepatnya setelah memenuhi target serapan beras dan gabah.
1. Target serapan jagung Bulog Sumbar

Darma mengungkapkan, pihaknya menargetkan untuk bisa melakukan serapan panen jagung di Sumatra Barat sebanyak 20-40 ribu ton sepanjang tahun 2025.
"Untuk target ini dipenuhi dari mulai dikeluarkan penargetan itu hingga akhir tahun 2025 mendatang," katanya.
Ia mengungkapkan, penargetan yang diberikan kepada Bulog Sumbar untuk jagung berbarengan dengan penargetan untuk beras dan gabah yang sebanyak 1.400 ton.
2. Harga tinggi jadi kendala belum lakukan serapan

Darma mengungkapkan, pihaknya terkendala dengan harga jagung yang cukup tinggi dibeli oleh pengepul yang ada di daerah Sumatra Barat sejauh ini.
"Kita mengambil di harga Rp5.500, sementara yang lain saat ini membeli dengan harga Rp5.700 sampai Rp5.800 per kilogramnya," katanya.
Ia mengungkapkan, perselisihan harga tersebut membuat Bulog Sumbar sulit untuk menyerap panen jagung yang dilakukan oleh petani saat ini.
3. Tunggu momen panen jagung

Menurut Darma, saat ini para petani di Sumatra Barat kebanyakan masih dalam tahap pengolahan sawah untuk penanaman padi.
"Biasanya, petani melakukan tumpang sari dengan menanam jagung setelah panen padi. Setelah itu baru bisa kita lakukan penyerapan nantinya," katanya.
Menurutnya, pihaknya saat ini masih menunggu momen tersebut untuk bisa menyerap jagung yang dihasilkan oleh para petani di Sumatra Barat setelah panen padi.