Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Batik Air Nyaris Gagal Mendarat di Bandara Silampari, 1 Rumah Rusak

Screenshot_20250629-155359_Facebook (1).jpg
Pesawat Batik Air yang nyaris gagal mendarat di Bandara Silampari Lubuk Linggau saat kembali ke Bandara Soekarno Hatta. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Warga Kota Lubuk Linggau sempat menyaksikan pesawat berputar-putar di atas pemukiman
  • Setiap hari warga sudah biasa dengan bunyi angin pesawat
  • 2 rumah lainnya di kawasan Komplek KBS juga dilaporkan terdampak
  • Keputusan putar balik diambil karena kondisi cuaca di wilayah tujuan tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan

Lubuk Linggau, IDN Times - Peristiwa menegangkan terjadi saat pesawat Batik Air terbang terlalu rendah ketika hendak mendarat di Bandar Udara Silampari Lubuk Linggau, Sabtu (28/6/2025). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, saat cuaca di wilayah Lubuk Linggau sedang buruk disertai hujan dan angin kencang.

Akibatnya, rumah milik Desi Sakita, warga Kelurahan Marga Rahayu, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II, Kota Lubuk Linggau ambruk pada bagian dapur tersapu angin kencang dari pesawat tersebut. Diduga maskapai tersebut terbang dari Jakarta dan mengalami kesulitan mendarat karena cuaca buruk.

Warga Kota Lubuk Linggau bahkan sempat menyaksikan pesawat berputar-putar di atas pemukiman selama beberapa waktu. Akibatnya, posisi rumah Desi yang memang berada tepat di belakang lintasan pesawat Bandara Silampari Lubuk Linggau terkenal imbasnya.

1. Posisi rumah Desi berada tepat di belakang lintasan pesawat Bandara Silampari

Screenshot_20250629-155751_Facebook (1).jpg
Kondisi rumah warga yang rusak karena angin dari pesawat Batik Air. (Dok. Istimewa)

Desi mengatakan, dampak dari kejadian ini cukup parah karena bagian atap dan dinding tebeng layar (bagian segitiga pada atap) runtuh dan menimpa seluruh peralatan dapur.

"Untung anak saya sudah keluar dari dapur karena baru saja ambil nasi. Saat sampai di ruang tengah, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan dinding dapur langsung ambruk,” ujarnya.

Ia menambahkan, posisi rumahnya memang berada tepat di belakang lintasan pesawat Bandara Silampari Lubuk Linggau. Namun baru kali ini rumahnya hancur akibat hempasan dari mesin pesawat.

"Setiap hari kami sudah biasa dengan bunyi angin pesawat jadi tidak terlalu terpikir bakal sampai ambruk rumah ini. Pokoknya begitu hujan deras, pesawat turun, kena angin langsung ambruk rumah," ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, Desi mengaku perabotan dapur miliknya rusak tertimpa reruntuhan rumah tersebut. Kerugian yang ditaksir pun mencapai puluhan juta.

"Ada rice cooker, kulkas, 2 buah HP karena posisi diletakkan di sini hancur. Kemudian barang-barang pecah belah juga hancur semua. Instalasi listrik juga rusak," jelasnya.

2. Pihak Bandara Silampari langsung mendatangi rumah Desi untuk ganti rugi

Screenshot_20250629-155812_Facebook (1).jpg
Kondisi rumah warga yang rusak karena angin dari pesawat Batik Air. (Dok. Istimewa)

Ketua RT 6, Novan, juga membenarkan kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya, namun tidak separah kali ini. Ia mengatakan jarak antara permukiman warga dan Bandara Silampari hanya sekitar 100 meter.

“Dulu pernah kejadian juga saat NAM Air mendarat, tapi hanya atap warga yang lepas. Kali ini jauh lebih parah,” ungkapnya.

Selain rumah milik Desi, dua rumah lainnya di kawasan Kompleks KBS juga dilaporkan terdampak. Namun hanya rumah Desi yang mengalami kerusakan berat. Rumah lainnya hanya mengalami kerusakan ringan seperti list plang yang lepas. Usai kejadian itu, pihak Bandara Silampari langsung mendatangi rumah Desi untuk membantunya membuat surat permohonan ganti rugi.

"Tadi malam hadir Pak Camat, Ibu Lurah, dan dari pihak bandara juga ada saat itu. Dari pihak bandara disuruh buat surat permohonan ganti rugi yang nanti diajukan ke bandara. Nanti rencananya hari Rabu nunggu Pak Camat pulang dari Palembang baru kami ke bandara," ungkap Novan.

3. Pilot melakukan prosedur holding dan go around untuk menunggu cuaca membaik

Screenshot_20250629-155454_Facebook (1).jpg
Pesawat Batik Air yang nyaris gagal mendarat di Bandara Silampari Lubuk Linggau saat kembali ke Bandara Soekarno Hatta. (Dok. Istimewa)

Sementara itu Kementerian Perhubungan menyampaikan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6820 terpaksa kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah gagal mendarat di Bandara Silampari, Lubuk Linggau. Keputusan putar balik ini diambil karena kondisi cuaca di wilayah tujuan tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa mengatakan, pesawat dijadwalkan tiba di Lubuk Linggau pada Sabtu (28/6/2025) pukul 15.20 WIB dengan membawa 141 penumpang dan awak. Namun cuaca buruk yang meliputi hujan badai lebat, jarak pandang hanya 1.000 meter, serta keberadaan awan cumulonimbus memaksa pilot untuk menunda pendaratan.

“Pilot telah melakukan prosedur holding dan go around untuk menunggu cuaca membaik. Namun, karena situasi tidak menunjukkan perbaikan signifikan, pilot memutuskan return to base ke Soekarno-Hatta demi keselamatan seluruh penumpang,” ujar Lukman, Minggu (29/6/2025).

Setelah kondisi memungkinkan, pesawat kembali diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 18.05 WIB dan berhasil mendarat di Bandara Silampari pada pukul 19.22 WIB dengan aman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us