Antisipasi Kebakaran TPA Sukawinatan, DLH Siapkan 6 Pompa Air

- DLH Palembang menyiapkan 6 pompa air mobilitas untuk mencegah kebakaran di TPA Sukawinatan.
- Kepala DLH Palembang, Akhmad Mustain, meminta petugas kebersihan komitmen memantau titik api TPA Sukawinatan dan mengaktifkan tim survei pemantauan hotspot.
- TPA Sukawinatan merupakan pusat pembuangan sampah dari 1,8 juta jiwa warga Palembang dengan total sampah harian mencapai 1.200 ton. Antisipasi kebakaran dilakukan karena tumpukan sampah didominasi plastik.
Palembang, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palembang menyiagakan 6 unit pompa air mobilitas, waspada kebakaran terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan.
Antisipasi tersebut, dilakukan agar mencegah tumpukan sampah terbakar TPA Sukawinatan meluas saat musim kemarau berlangsung. Apalagi pada Agustus 2023 lalu, sempat terjadi kebakaran hebat di sana.
1. Asap kebakaran TPA Sukawinatan membahayakan kesehatan

Menurut Kepala DLH Palembang, Akhmad Mustain, selain unit pompa air yang dipersiapkan, petugas kebersihan juga diminta komitmen memantau titik api TPA Sukawinatan. Karena, masuk musim kemarau, DLH mengaktifkan kemba tim survei pemantauan hotspot di lokasi rawan kebakaran.
"Antisipasi dilakukan karena TPA didominasi sampah plastik dan bahan mudah terbakar. Jika terbakar, asap yang dihasilkan dari kebakaran berbahaya bagi kesehatan," katanya, Rabu (30/7/2025).
2. Sampah di Sukawinatan didominasi plastik

Mustain mengatakan, tim pemantau akan dibekali pompa air, sehingga saat cuaca sudah termonitor sangat panas, pencegahan kebakaran di TPA Sukawinatan bisa dilakukan lebih cepat.
"Kita ada 6 pompa portabel mobile yang bisa mencegah munculnya titik api (hotspot) di tumpukan sampah. Pencegahan, caranya dengan membasahi tumpukan sampah yang didominasi sampah plastik," jelas dia.
3. DLH kolaborasi PUPR terkait tempat pembuangan sampah

Saat ini kata Mustain, TPA Sukawinatan merupakan pusat pembuangan sampah dari 1,8 juta jiwa warga Palembang. Per hari total sampah yang dihasilkan mencapai 1.200 ton.
"Wajar sampah makin menumpuk, namun kita sudah punya solusi dengan pembangunan PLTSa Keramasan yang nantinya berbahan baku dari sampah warga Palembang," katanya.
Sementara untuk mengurangi jumlah sampah harian di Palembang, petugas rutin mengingatkan soal dilarang membuang sampah sembarangan. Terutama di perumahan yang jauh dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
"Kita lakukan koordinasi dengan PUPR, dimana pada setiap pengajuan pembangunan perumahan baru, kita harapkan ada lahan yang disiapkan untuk TPS," jelas dia.