186 Kawasan Kosong di Palembang jadi Tempat Pembuangan Sampah Liar

- Rata-rata produksi sampah harian di Palembang mencapai 1.000 ton, menyebabkan tumpukan sampah terus menumpuk di perkotaan.
- Terdapat 186 titik TPS liar di Palembang, lebih banyak dari jumlah TPS milik pemerintah dan swadaya, karena kebiasaan warga membuang sampah sembarangan.
- Pemkot perlu mengatasi permasalahan sampah dengan proyek PLTSa dan dukungan warga, karena tumpukan sampah mencapai 1.200 ton per hari.
Palembang, IDN Times - Rata-rata produksi sampah harian di Palembang berasal dari limbah rumah tangga. Konsumsi mencapai 1.000 ton per hari.
Jumlah tersebut menyebabkan tumpukan sampah di perkotaan terus menumpuk. Selain karena armada pengangkutan sampah dari Dinas Kebersihahan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang belum optimal, sejumlah kawasan kosong pun saat ini dimanfaatkan warga sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) berstatus liar.
1. Titik TPS liar di Palembang tumbuh di lahan kosong tak fungsional

Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palembang, Andika Marta Dinata mengatakan, tumpukan sampah di perkotaan makin banyak faktor TPS liar menjamur dan TPS dikelola Pemkot juga belum memadai. Namun faktor utama penumpukan sampah karena kebiasaan warga membuang sampah sembarang.
"Dari data jumlah TPS liar yang ada di Palembang mencapai 186 titik dan lokasinya dominan di lahan atau tanah kosong yang tak fungsional," ujarnya Senin (5/8/2024).
2. Titik TPS liar di Palembang lebih banyak dari TPS resmi milik Pemkot

Menurut Andika, persoalan sampah di Palembang memang jadi pekerjaan rumah harus diatasi Pemkot. Permasalahan ini jadi salah satu fokus program kerja yang terus dicanangkan pemerintah setempat.
Namun realisasi mengatasi permasalahan sampah perkotaan juga butuh dukungan warga. "Angka (186 titik TPS liar) ini kalau kita bandingkan dengan jumlah TPS milik pemerintah sebanyak 150, swadaya 144, TPS 3R sebanyak 7 unit, maka lebih banyak yang TPS liar," kata dia.
3. Produksi sampah di Palembang 1.200 ton per hari

Andika menyampaikan, kemunculan TPS liar tak terlepas dari masyarakat yang gemar membuang sampah di sembarangan tempat, bukan pada TPS bak kuning (milik pemerintah) atau lokasi pembuangan sampah swadaya. Kondisi ini juga yang mendorong Pemkot untuk mempercepat proyek PLTSa atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
"Tapi meski liar, DLH harus tetap mengangkut sampah ini. Karena ketika banyak sampah di jalan-jalan ataupun lokasi tertentu tahunya masyarakat jadi tanggungjawab DLH. Timbulan sampah di Palembang ini dalam sehari mencapai 1.200 ton per hari," jelasnya.