Bocah SD di Padang Pariaman Tewas; Korban Disiram Pertalite

- Kematian siswi SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman karena luka bakar akibat tersulut Pertalite yang disiram teman sekelasnya.
- Keluarga berencana melaporkan pihak sekolah ke kepolisian karena Aldelia disuruh wali kelas membakar sampah tanpa pengawasan.
- Aldelia sering dirundung oleh siswa lain dengan Pertalite, namun guru wali kelas mengabaikan hal tersebut.
Padang, IDN Times - Kematian Aldelia Rahma (11), siswi SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), terjadi karena luka bakar akibat tersulut Pertalite yang disiram teman sekelasnya.
Kasus ini mencuri perhatian publik. Pihak keluarga berencana pun sudah melaporkan pihak sekolah ke kepolisian setempat pada 20 Mei 2024, karena dinilai telah lalai mengawasi peserta didik di sekolah itu.
“Kami dari awal sudah tidak senang. Kejadian di jam dan di lingkungan sekolah. Awalnya kejadian ini berbeda versi guru dengan cerita Aldelia,” kata kakak sepupu Aldelia, Media Madona, Sabtu (25/5/2024).
1. Disuruh wali kelas bakar sampah

Madona membantah jika aktivitas bakar sampah dalam rangkaian kegiatan gotong royong. Ia menyebut, Aldelia ikut membakar sampah karena disuruh oleh wali kelasnya sendiri.
"Sebab yang melakukan kegiatan bersih-bersih hanya siswa kelas 4, tidak semua siswa di sekolah. Ditambah lagi pada pukul 09.00 WIB saat kejadian itu, sebenarnya Aldelia dan teman sekelas seharusnya mengikut jam pelajaran olahraga," ujar Madona.
2. Sayangkan tidak ada pengawasan dari pihak sekolah

Madona menegaskan, pihak keluarga menyayangkan giat bersih-bersih di lingkungan sekolah tanpa ada pengawasan sama sekali oleh para guru di sekolah tersebut.
Apalagi kegiatan tersebut sudah membahayakan siswa dan merenggut satu nyawa.
3. Korban kerap dirundung di sekolah

Madona menambahkan, selama ini adik sepupunya itu memang sering dirundung oleh siswa yang menyiramnya dengan Pertalite. Meski demikian, guru wali kelas selalu mengabaikan hal itu.
“Aldelia selama ini sering di-bully oleh anak ini. Ketahuan setelah Aldelia cerita ke kakaknya. Sering ditendang, tempeleng, didorong,” tutupnya.