TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[Update] Perdana Pasien Positif OKU Timur, Petugas Selidiki Penularan

Pasien merupakan laki-laki berusia 45 kasus nomor 177

Juru bicara, Gugus Tugas COVID-19 Sumsel sekaligus Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Yusri (IDN Times/Dokumen)

Palembang, IDN Times - Pasien Corona atau COVID-19 asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi kasus positif perdana di wilayah tersebut. Dari data yang diterima IDN Times, diketahui pasien adalah laki-laki berusia 45 tahun nomor 177. 

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sumsel, sekaligus Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri mengatakan, pasien dari OKU Timur merupakan satu di antara 29 orang penambahan pada Minggu (3/5). Sehingga total positif di Sumsel telah mencapai 185 kasus.

"Positif hari ini berasal dari Ogan Ilir, Lahat, Ogan Komering Ilir, OKU Timur, Palembang dan ada yang dari Bangladesh dinyatakan positif tiga orang. Sedangkan pasien OKU Timur penularan virus masih dalam penyelidikan," katanya.

Baca Juga: Hore! Pasien Sembuh COVID-19 di Sumsel Sudah 36 Orang 

1. Ada 14 pasien asal Bangladesh diisolasi di wisma atlet Jakabaring

Wisma Atlet Jakabaring Palembang untuk menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP) paparan COVID-19 (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Tiga kasus dari Bangladesh yang dinyatakan positif merupakan bagian dari 14 orang jamaah tabligh akbar yang tiba di Palembang beberapa waktu lalu. Mereka diisolasi saat diketahui telah melakukan perjalanan dari luar negeri.

"Jamaah ini sempat dibawa ke Wisma Atlet Jakabaring untuk diisolasi, 14 orang yang diperiksa swab dan tiga dinyatakan positif. Mereka adalah jamaah tabligh akbar dan sudah keliling Indonesia," terang dia.

2. Pasien positif Bangladesh sempat berkeliling di Bogor

Ilustrasi ruang isolasi (Hendra Simanjuntak/IDN Times)

Yusri menambahkan, 11 orang lainnya asal Bangladesh yang dinyatakan negatif tetap menjalani isolasi di Wisma Atlet, dan tiga pasien yang telah positif dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk menjalani perawatan.

"Mereka tiba dari Bogor sebelum ke Palembang. Saat rapid test mereka negatif, tapi diuji PCR jejlas menjadi positif," jelasnya.

Berikut data penambahan pasien positif corona per 3 Mei 2020:

Pasien 157 (30) perempuan, Palembang, kasus import
Pasien 158 (21) Laki-laki, Ogan Ilir, kasus import
Pasien 159 (11) Laki-laki, Banyuasin, lokal
Pasien 160 (8) Laki-laki, Banyuasin, lokal
Pasien 161 (34), Perempuan, Banyuasin, lokal
Pasien 162 (28) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 163 (29) Perempuan, Lahat, Lokal
Pasien 164 (41) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 165 (35) Perempuan, Banyuasin, Kasus import
Pasien 166 (30) Laki-laki, OKI, Kasus masih dalam penyidikan
Pasien 167 (64) Laki-laki, Bangladesh, Kasus masih dalam penyelidikan
Pasien 168 (56) Laki-laki, Bangladesh, Kasus masih dalam penyelidikan
Pasien 169 (21) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 170 (35) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 171 (34) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 172 (48) Laki-laki, Palembang, lokal
Pasien 173 (75) Laki-laki, OKI, Kasus masih dalam penyelidikan
Pasien 174 (41) Laki-laki, Banyuasin, Kasus import
Pasien 175 (usia belum diketahui) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 176 (35) Perempuan, OKI, Kasus masih dalam penyelidikan
Pasien 177 (45) Laki-laki, OKUT, Kasus dalam penyidikan
Pasien 178 (54) Perempuan, Bangladesh, Kasus dalam penyidikan
Pasien 179 (35) Laki-laki, Palembang, Kasus import
Pasien 180 (35) Laki-laki, Palembang, Kasus import
Pasien 181 (45) Laki-laki, Palembang, Kasus import
Pasien 182 (32) Laki-laki, Palembang, Kasus import
Pasien 183 (53) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 184 (26) Perempuan, Palembang, lokal
Pasien 185 (27) Laki-laki, Palembang, lokal

3. Minta masyarakat tidak takut datangi pusat layanan kesehatan

Ilustrasi pemakaian APD (IDN Times/Aryodamar)

Yusri meminta masyarakat tidak perlu takut mendatangi layanan kesehatan seperti klinik, puskesmas atau rumah sakit, meski di tengah pademik COVID-19. Pelayanan kesehatan diperlukan jika masyarakat punya gejala, atau memiliki riwayat kontak dengan pasien positif.

“Masyarakat yang punya keluhan tidak perlu takut untuk diperiksa. Agar kita tahu tidak ada yangn terinfeksi, sehingga kita bisa menjaga diri kita dan tidak menularkan kepada keluarga atau masyarakat lain,” terangnya.

Baca Juga: Ini Alasan Positif COVID-19 Sumsel Tambah Banyak 

Berita Terkini Lainnya