Stok Berlimpah dan Panen Serentak, Sebab Harga Cabai di Sumsel Anjlok

- Harga cabai di Palembang turun drastis hingga Rp14 ribu per kilogram pada September 2024 dari Rp26 ribu per kilogram di bulan sebelumnya.
- Deflasi Sumsel mencapai 0,12 persen, dipengaruhi oleh berlimpahnya pasokan cabai dan masa panen serentak yang menyebabkan stok bertambah namun permintaan menurun.
- Komoditas lain seperti tomat dan kentang juga mengalami penurunan harga, menyebabkan stok melimpah dan menjadi penyumbang utama deflasi secara month to month di Sumsel.
Palembang, IDN Times - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Palembang turun signifikan hingga Rp14 ribu per kilogram pada September 2024. Padahal di bulan sebelumnya per Agustus, harga satu kilogram cabai masih di angka Rp26 ribu. Kondisi penurunan harga cabai memengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi wilayah.
"Cabai termasuk komoditas utama penyumbang Deflasi di Sumsel. September ini, deflasi masih di bawah nasional. Tercatat deflasi Sumsel di angka 0,12 persen," ujar Statistisi Ahli Madya Statistik Distribusi Sumsel, Intan Yudistri Pebrina, Kamis (3/10/2024).
1. Tren pembeli cabai di pasar juga ikut turun

Harga cabai yang turun signifikan dan menyebabkan kondisi ekonomi daerah deflasi turut dipengaruhi dua faktor, yakni pasokan komoditas berlimpah dan masa panen cabai serentak, sehingga stok makin bertambah, namun permintaan tidak sebanding dengan suplai.
"Pembelian dari pedagang menurun mengakibatkan harga terus turun dan karena masa panen berbarengan sehingga cabai di pasar kelebihan stok," timpal Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Isnaini.
2. Stok cabai berlimpah faktor utama penurunan harga anjlok

Selain pembeli cabai yang ikut turun, faktor cabai menyumbang deflasi di Sumsel karena agenda panen cabai serentak di berbagai daerah seperti, Lampung, maupun Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Musi Rawas dan Lahat, sehingga menyebabkan stok menumpuk.
"Kesediaan komoditas yang banyak, melimpah membuat harga (cabai) anjlok,” kata dia.
3. Kentang turut menyumbang deflasi di Sumsel

Selain cabai, komoditas lain penyumbang deflasi di Sumsel meliputi penurunan harga tomat yang terus merosot mulai Mei hingga September 2024. Kondidi ini menyebabkan stok di pasaran melimpah dan menjadi penyumbang utama deflasi secara month to month di Sumsel.
"Termasuk kentang mengalami penurunan harga," tutupnya.