Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Angka Kemiskinan Sumsel Turun 0,46 Persen di 2024, Apa Penyebabnya?

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase angka kemsikinan di Sumatra Selatan (Sumsel). Berdasarkan laporan September 2024, kemiskinan di Sumsel turun 0,46 persen jika dibandingkan Maret pada tahun yang sama.

"September 2024 tercatat persentase warga miskin di Sumsel sebesar 10,51 persen atau turun 0,46 persen dibanding Maret 2024," ujar Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Jumat (17/1/2025).

1. Total 35,4 ribu orang miskin di Sumsel berhasil dientaskan

Ilustrasi Pria Tua Miskin/pixabay.com/loilamtan

Berdasarkan data kemiskinan Sumsel secara absolut, kata dia, jumlah penduduk kurang mampu mencapai 948,84 ribu orang. Dari jumlah itu berkurang 35,4 ribu orang pada September 2024 dari Maret. 

“Namun secara absolut penduduk yang berhasil kita entaskan dari garis kemiskinan sebanyak 35,4 ribu orang," jelasnya.

2. Persentase kemiskinan di kota dan desa ada spasial gap

ilustrasi tak punya uang (pexels.com/Nicola Barts)

Wahyu menyampaikan, untuk jumlah penduduk miskin di Sumsel wilayah perkotaan tercatat sebesar 9,02 persen atau turun 1,02 persen apda September 2024 dari Maret 2024. 

Sedangkan di pedesaan, kata dia, penurunan persentase kemiskinan terjadi cukup sedikit yaitu 0,10 persen terhadap periode sama dengan persentase di angka 11,43 persen.

“Kalau kita bandingkan persentase penduduk miskin menurut spasial kota dan desa, memang masih ada gap antara keduanya,” jelasnya.

3. Garis kemiskinan di Sumsel September 2024 naik sebesar 1,85 persen

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto (Dok. BPS Sumsel untuk DN Times)

Sementara, berdasarkan garis kemiskinan di Sumsel, pada September 2024 tercatat naik sebesar 1,85 persen atau dari Rp554,197 per kapita pada Maret 2024, menjadi Rp564,462 per kapita.

Adapun pendorong terbesar pada periode tersebut yaitu dari komoditas makanan dengan sumbangan sebesar 75,03 persen dari garis kemiskinan.

“Artinya konsumsi penduduk miskin memang untuk konsumsi makanan,” kata Wahyu.

4. Komoditas beras memengaruhi besaran garis kemiskinan di Sumsel

IDN Times/Istimewa

Secara rinci, komoditas yang memengaruhi besaran garis kemiskinan yaitu beras dengan proporsi 18,67 persen di perkotaan dan 23,49 persen di pedesaan, serta rokok filter 13,99 persen di perkotaan, dan 11,76 di pedesaan.

Kemudian daging ayam ras 5,22 persen di perkotaan dan 3,50 persen di pedesaan, telur ayam ras 4,36 di perkotaan dan 4,24 di pedesaan, serta mie instan 2,77 di perkotaan dan 2,21 di pedesaan.

“Sedangkan komoditas nonmakanan proporsinya adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi yang memberikan share tertinggi,” jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Hafidz Trijatnika
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us