Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Kebiasaan Positif ala Ramadan yang Patut Dijaga Sepanjang Tahun

ilustrasi salat berjemaah (freepik.com/EyeEm)

Ramadan memang sudah berlalu, tapi bukan berarti semangat dan kebiasaan baik saat Ramadan ikut hilang begitu saja. Justru inilah waktu yang tepat untuk menjadikan nilai -nilai Ramadan sebagai kebiasaan sehari-hari, karena efeknya akan berdampak positif.

Tidak peduli seberapa banyak ibadah yang kamu lakukan, kerena yang paling penting adalah seberapa konsisten kamu bisa melaksanakannya. Percayalah, jika kebaikan yang kamu usahakan akan selalu membawa keberkahan dan manfaat dalam jangka panjang. Lalu apa saja sih kebiasaan baik Ramadan yang harus dijaga sepanjang tahun? Yuk simak!

1. Makan sehat–jaga pola makan yang teratur dan bergizi

ilustrasi makanan (unplash.com/Monika Grabkowska)

Selama bulan Ramadan kita sudah terbiasa dengan pola makan teratur pada saat sahur dan berbuka di jam yang sama. Ramadan telah mengajarkan kita untuk menahan diri dari makan yang berlebihan, hingga mengurangi makan gorengan beserta makanan manis yang berlebihan. Saat puasa, kebutuhan nutrisi pada siang hari bisa saja berkurang.

Oleh karena itu, seringkali sebagian orang menyiapkan menu sahur dan berbuka dengan memilih makanan yang mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Setelah Ramadan usai kamu juga masih bisa melanjutkan kebiasaan baik tersebut. Selain baik untuk kesehatan, makanan bergizi akan membuat tubuh lebih lebih bugar.

Kamu bisa memulainya dengan makan tepat waktu serta memilih makanan yang mempunyai nutrisi baik bagi tubuh seperti buah, sayur, serta protein. Terakhir, nikmatilah makanan tersebut dengan penuh sadar serta rasa bersyukur tanpa terburu-buru. 

2. Puasa–melanjutkan dengan puasa sunnah

ilustrasi kurma untuk berbuka puasa (freepik.com/rawpixel.com)

Meskipun Ramadan telah selesai, puasa sunnah masih bisa kamu lakukan. Beberapa contohnya seperti puasa Senin-Kamis yang bisa kamu lakukan setiap minggunya, kemudian puasa Ayamul bidh yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 pada setiap bulan Hijriyah. Dengan menjalankan puasa sunnah, secara tidak langsung kamu telah memberi waktu tubuh untuk melakukan detoksifikasi secara alami.

Puasa tidak hanya baik untuk kesehatan, lebih dari itu puasa adalah sebuah latihan spiritual agar lebih dekat dengan Tuhan. Ketika puasa seringkali kita diajarkan untuk menahan diri dari sesuatu dari berbagai godaan seperti makan, minum, hingga dilatih bersabar. Hal ini tentu sangat baik jika dilanjutkan setelah Ramadan agar kualitas iman kita semakin meningkat.

3. Tarawih–komitmen dengan salat malam

ilustrasi salat malam (freepik.com/freepik)

Ketika berpuasa Ramadan mungkin kita tidak asing dengan salat tarawih. Meskipun salat tarawih tidak dilaksanakan lagi setelah Ramadan usai, bukan berarti salat sunnah bisa ditinggalkan begitu saja. Kamu masih bisa mengusahakan berkomitmen dengan salat malam seperti mengerjakan salat tahajud.

Untuk membangun kebiasaan ini setelah Ramadan mungkin terdengar sulit. Namun, kamu tetap bisa mengusahakan dengan bangun di sepertiga malam terakhir. Meskipun hanya melakukan dua rakaat salat tahajud, niscaya salat malam seperti ini akan membuat hatimu lebih tenang.

Selain itu, salat tahajud merupakan salah satu jembatan untuk meningkatkan kedekatan dengan Tuhan.

4. Ngaji rutin–me time yang berkualitas

ilustrasi wanita mengaji (unplash.com/Nina Zeynep Güler)

Pada bulan Ramadan seringkali kita terbiasa untuk membaca Alquran setiap hari. Usahakan untuk terus melanjutkan kebiasaan baik tersebut meskipun Ramadan telah berlalu. Jangan sampai karena Ramadan sudah usai kita menjadi jarang membuka mushaf.

Kebiasaan membaca Alquran secara rutin dapat membuat hati menjadi tenang serta menjaga kedekatan kita kepada Allah.  Jadikan membaca Alquran sebagai rutinitas harian, meskipun hanya beberapa ayat saja. Aktivitas ini bisa kamu gunakan untuk me time agar merasa lebih tenang serta memahami tujuan hidup kita yang sebenarnya.

Jika ingin lebih memahami dan mendalami makna Alquran, kamu bisa mengikuti kajian tafsir atau memanfaatkan beberapa aplikasi tafsir pada handpone untuk mendalami maknanya.

5. Sedekah–kebiasaan berbagi yang tak pernah merugi

ilustrasi sedekah (freepik.com/Molasislamic)

Saat Ramadan kita lebih diajarkan untuk berbagi kepada sesama. Baik itu sedekah dalam bentuk uang, berbagi takjil, maupun kegiatan sosial selama Ramadan. Sedekah telah mengajarkan kita agar tidak hanya peduli kepada diri sendiri, melainkan juga memberi kepada sesama yang membutuhkan. 

Setelah Ramadan jangan sampai kebiasaan berbagi ini hilang begitu saja. Kamu bisa menetapkan rutinitas sedekah dengan menyisihkan sebagian penghasilanmu untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Apalagi di era modern sekarang sudah tersedia beberapa aplikasi yang menyediakan sedekah online untuk anak yatim, kaum dhuafa, korban bencana, hingga orang lain yang membutuhkan.

Sedekah pun tidak harus dalam bentuk uang, berbagi makanan serta ilmu juga termasuk sedekah yang bermanfaat.

6. Bangun pagi–waktu emas untuk meningkatkan produktivitas

ilustrasi berbagi (pixabay.com/HeungSoon)

Kebiasaan bangun lagi untuk sahur di bulan Ramadan seringkali memaksakan kita untuk mengatur pola tidur dengan teratur. Bangun pagi pada bulan Ramadan juga membuat sebagian orang lebih produktif dengan salat tahajud sebelum sahur, kemudian melanjutkan tadarus setelah salat subuh. Kamu bisa melanjutkan kebiasaan bangun pagi setelah Ramadan, sebab pagi hari adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan produktivitas. 

Dengan bangun pagi kamu bisa memiliki banyak waktu untuk merencanakan aktivitas dengan energi yang lebih baik. Bangun pagi merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas hidup sebab waktu tersebut bisa kamu gunakan untuk beribadah, berolahraga, atau sekadar menikmati pagi sebelum melakukan aktivitas yang padat. Membangun kebiasaan baik ini akan membuat waktumu menjadi lebih produktif sehingga dapat menjalani hari dengan energi yang positif. 

7. Silaturahmi–investasi jangka panjang

ilustrasi silaturahmi (freepik.com/odua)

Setelah sebulan berpuasa, momen Lebaran menjadi sesuatu yang paling ditunggu hampir sebagian umat muslim. Pasalnya selain banyak orang yang mudik ke kampung halaman, momen ini seringkali digunakan sebagai ajang silaturahmi antar keluarga maupun sahabat dekat. Kegiatan silaturahmi seperti ini mereka manfaatkan untuk menjaga hubungan baik dengan orang-orang terdekat. 

Silaturahmi tidak hanya investasi sosial yang penting dalam kehidupan, melainkan di dalamnya selalu ada keberkahan bahkan membuka pintu rezeki dari arah yang tidak disangka. Kebiasaan silaturahmi ini seharusnya sering-sering dilakukan, tidak hanya menunggu momen Lebaran. Kamu bisa menghubungi mereka sering-sering lewat pesan singkat maupun video call.

Jika mempunyai waktu luang kamu juga bisa mengunjungi saudara, orang tua, maupun teman yang jarang ditemui. Ramadan bukan hanya bulan penuh keberkahan, sebab Ramadan telah mengajarkan kita berbagai nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan melanjutkan kebiasaan baik setelah Ramadan, artinya kita sedang membentuk diri menjadi lebih disiplin yang aman membawa dampak positif bagi fisik, mental, maupun spiritual. Jangan biarkan kebaikan tersebut hanya berenti di Ramadan saja ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us